Sekjen PB Alkhairaat: HPA Tidak Boleh Mati di Bumi Pertiwi

oleh -
Ketua PP HPA, H.S. Husen bin Idrus Alhabsyi saat mengambil sumpah pengurus PW HPA Sulteng, pekan lalu. (FOTO: MAL/YUSUF)

PALU – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA), Habib Husen bin Idrus Alhabsyi, mengukuhkan Pengurus Wilayah (PW) HPA Sulteng yang diketuai Dedi Irawan, pekan lalu.

Pada kesempatan itu, Habib Husen berpesan kepada pengurus PW HPA yang baru agar mampu menjadi pelopor dalam setiap pergerakan kepemudaan di Bumi Tadulako, sebagai bentuk kepedulian dan rasa empati keumatan.

“Paling penting dan utama adalah membantu program kerja Pengurus Besar (PB) Alkhairaat,” katanya.

Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Alkhairaat, Ridwan Yalidjama, menegaskan, HPA tidak boleh mati di Bumi Pertiwi. Karena HPA sebagai organisasi otonom, membantu program kerja PB Alkhairaat dalam mengembangkan syiar Islam melalui tiga pokok peran Alkhairaat

BACA JUGA :  Kakanwil Kemenkumham Sulteng Dorong Sinergi, Rupbasan Palu Perkuat Koordinasi dengan Gakkum KLHK

Menurut Sekjen, ketiga pokok peran Alkhairaat itu adalah bidang dakwah, pendidikan dan sosial. Ketiganya menjadi dasar berdirinya Alkhairaat pada tahun 1930 oleh Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, yang juga dikenal dengan Guru Tua.

“HPA sudah lama fakum karena pembekuan. Untuk itu HPA tidak boleh mati di bumi Indonesia ini,” tegasnya.

Selain HPA dan PB, di Alkhairaat sendiri terdapat beberapa organisasi lainnya yang berbadan otonom, yaitu Wanita Islam Alkhairaat (WIA), Persatuan Guru Alkhairaat (PGA), Ikatan Alumni Alkhairaat (IKAAL) dan Banaat . (YUSUF)