MAKASSAR – Wakil Presiden Direktur sekaligus Chief Operation and Infrastructure Officer (COIO) PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Abu Ashar, didaulat menjadi narasumber Seminar Nasional Sertifikasi Kompetensi Kerja untuk Mendukung Penyiapan Tenaga Kerja Kompeten yang digelar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Hasanuddin, baru-baru ini.

Menurut Abu Ashar, dunia kerja semakin ketat, sehingga sumber daya manusia yang dibutuhkan bukan cuma yang mengantongi ijazah sekolah atau sarjana. Bukti kompetensi juga sangat diperlukan. Tak kalah penting, kata dia, attitude atau sikap dan perilaku di dunia kerja.

“Sikap atau attitude ini sangat penting, karena ini yang men-drive kemampuan lain, baik itu knowledge dan skill untuk sukses di dunia kerja. Ini yang saya rasakan setelah 32 tahun berkarier di PT Vale,” ucap Abu Ashar.

Abu Ashar yang juga alumni Universitas Hasanuddin ini diundang menjadi pemateri dalam seminar yang bertujuan mendorong semua lulusan universitas, untuk punya kompetensi yang siap kerja itu.

Terkait dunia industri dan pertambangan, Abu Ashar menyampaikan, PT Vale melakukan pengembangan kompetensi, dengan berdasarkan pada tujuan PT Vale yakni meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik.

“Dengan tujuan PT Vale ini, maka jika melihat learning model approach perusahaan, 70 persen program pengembangan karyawan kita melalui pendekatan pengalaman. Seperti memberi penugasan khusus, mengikuti proses rotasi. Sebanyak 20 persen melalui social learning dan mentoring, dan 10 persen pembelajaran formal ‘in-class session’,” paparnya.

Ia berharap, sharing materi yang dia bagikan sebagai praktisi di dunia pertambangan, bisa menjadi masukan bagi Universitas, sehingga mampu melahirkan sarjana-sarjana yang berkompeten di dunia industri.

Selain itu, lanjut dia, ada tiga proyek besar PT Vale Indonesia, yakni Indonesia Growth Project (IGP) di Morowali yang akan memproduksi 73 ribu ton feronickel, proyek IGP Pomalaa yang akan memproduksi 120 ribu ton nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), dan terakhir proyek Sorowako Limonite.

“Ketiga proyek besar tersebut tentunya akan menyerap tenaga kerja yang besar dan berkompeten,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin, mengapresiasi PT Vale karena selama ini menjadi perusahaan yang selalu berkolaborasi dengan Unhad.

Menurut dia, LSP Universitas Hasanudddin yang berdiri sejak 2022, dibentuk atas tindak lanjut Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.

“Lewat LSP ini, kita mendorong mahasiswa untuk tidak kuliah lama-lama. Kita mendesain program sarjana cuma 7 semester, tapi punya standar kompeten dan berhak memperoleh sertifikat kompetensi,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Sertifikasi Profesi/Lembaga Sertifikasi Profesi Unhas, Ir Mukti Ali, menyampaikan, seminar nasional ini menghadirkan para pimpinan lembaga, fakultas, prodi, hingga para assessor eksternal sebagai peserta.

“Tujuannya supaya kebutuhan tenaga kerja yang kompeten bisa tersosialisasi ke seluruh masyarakat. Sehingga, selain kemampuan umum, mahasiswa juga bisa memiliki skill yang sudah teruji oleh LSP, dan menjadi salah satu persyaratan untuk diterima di dunia kerja,” pungkasnya. *