Gubernur Marah, Sulteng Tidak Pernah Juara STQ Nasional

oleh -
Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola (tengah) didampingi Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Abdullah Latopada bersama Kabid Bimais Kanwil Kemenag Sulteng, Lutfi Yunus dengan pelatih dan kafilah Sulteng berpose usai pelepasan disalah satu hotel di Kota Palu, Kamis (13/7) malam. (FOTO : MAL/YAMIN)

PALU – Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola melepas secara resmi rombongan kafilah Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Sulteng yang akan berpartisipasi diajang STQ Nasional XXIV di Tarakan, Kalimantan Timur. Pelepasan itu dilaksanakan disalah satu hotel di Kota Palu, Kamis (13/7).

Di acara yang dihadiri oleh Kepala Kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Abdullah Latopada, Kepala Bimais Kanwil Kemenag Sulteng, Lutfi Yunus, Kabag Kesramas Setda Provinsi Sulteng, pelatih dan Qori-Qoriah, hafiz hafizah yang akan mewakili Sulteng.

Di kesempatan itu, Gubernur mempertanyakan kinerja pelatih sekaligus Kanwil Kemenag Sulteng selaku instansi yang bertangungjawab dalam peningkatan kualitas qori-qoriah dan hafiz-hafizah yang akan mengikuti STQ.

“Sekaligus juga saya titip pada pelatih untuk instropeksi diri, itulah sebabnya saya datang di sini sebenarnya, karena apa yang saya alami selama menjadi Gubernur STQ Sulteng sepertinya tidak maju-maju,. STQ tahun lalu cuman dapat satu harapan kalau tidak salah.  Bahkan dua tahun sebelumnya tidak dapat apa-apa,” sebut Longki.

BACA JUGA :  Team Mombine BERANI Sigi Diajak Memilih Pemimpin Berpengalaman

Dia mengatakan,  kalau melihat pelatih Sulteng, notabene Qori international,  tapi selama ini tidak  mampu memberikan hasil yang baik saat membawa qori-qoriah Sulteng.  Mestinya, pelatih mengistropeksi diri kenapa bisa seperti itu jangan-jangan ada yang kurang sehingga hasilnya seperti itu.

“Kasihanlah, misalnya kami yang menghadiri kegiatan STQ itu  diperkenalkan gubernur Sulteng, tapi kafilahnya tidak berprestasi. Kan kami malu,  jadi jangan heran kalau saya tidak mau hadiri STQ sekarang, karena saya segan. Dari pada saya malu di sana. Mestinya mohon maaf Pak Kakanwil, ini tugas anda dari sisi kualitas kami dari pemerintah daerah itu tugas kami memfasilitasi,” sindirnya.

BACA JUGA :  Bila Perusahaan Tak Bayar Jamrek, Maka Hentikan Sementara atau Cabut Izin

Orang nomor satu di Sulteng itu menyarankan pada Kemenag agar kedepan berusaha mendapatkan biaya untuk mendatangkan pelatih kelas international bersertifikat untuk melatih qori-qoriah Sulteng. Menurutnya, langkah itu harus dilakukan karena jika tidak maka Sulteng akan terus mejadi provinsi yang tertinggal.

“Waktu masih bupati Parimo saya bukan tidak percaya sama pelatih lokal, saya kontrak pelatih dari Jakarta satu tahun dan hasilnya luar biasa, kami dua kali jadi juara umum tingkat kabupaten. Maaf tidak bermaksud mengdiskreditkan pelatih yang ada di Sulteng, tapi rata-rata pelatih merasa sudah dia yang paling benar, paling bagus dan paling bisa. Tapi pertanyaan saya mana hasilnya, kalau kita merasa paling bagus, paling jago tentu anak buahmu juara, tapi sekarang nyatanya mana.  Ini jadi tantangan kita semua pak!” tegasnya. (YAMIN)

BACA JUGA :  Agusto Temui Seniornya, Syamsurizal, Minta Ditegur Bila Salah