PALU – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sulteng, Lukky Semen, mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Bupati Poso, ke Partai Amanat Nasional (PAN), Rabu (24/04) sore.
Lukky Semen dan rombongan diterima oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulawesi Tengah, Rusli Dg Palabbi dan Sekretaris DPW, Yahya R Kibi, bersama pengurus PAN Sulteng lainnya.
Lukky Semen yang ditemui usai mendaftar, mengakui bahwa dirinya bukanlah warga Poso, namun tetap berniat untuk mengikuti Pilkada Serentak Tahun 2024 ini di daerah tersebut.
“Ada pertimbangan-pertimbangan dari masyarakat Poso, terutama para tokoh agama dan tokoh adat bahwa ketika saya mencalonkan menjadi anggota DPD RI pada tahun 2019 yang lalu, saya begitu mendapat dukungan signifikan dari 13 kabupaten/kota, dan Poso yang sangat signifikan,” ungkapnya, kepada sejumlah jurnalis.
Olehnya, kata dia, ketika duduk DPD RI sejak 2019 sampai 2024 ini, dirinya begitu intens berkomunikasi dengan seluruh jajaran di Kabupaten Poso, termasuk masyarakat dan tokoh adat serta tokoh agama untuk bersama-sama membangun Poso.
“Selama kurang lebih 3 tahun lebih saya membangun Poso bersama-sama dengan masyarakat. Ini yang menjadi pertimbangan para tokoh untuk mendorong saya maju ke Kabupaten Poso,” ujar mantan Anggota DPRD Provinsi Sulteng ini.
Meski demikian, kata dia, dirinya tidak langsung mengiyakan, karena banyak pertimbangan-pertimbangan, salah satunya karena ia bukan warga Poso.
“Tetapi bagi masyarakat, bagi tokoh agama, bagi toko adat, bahwa untuk menjadi pemimpin di Poso tidak harus orang Poso, tetapi orang yang punya leadership yang mumpuni yang bisa membangun Poso itu sendiri,” jelasnya.
Pertimbangan lain untuk bertekad maju sebagai calon bupati adalah keberadaan incumbent yang tentunya masih mempunyai kekuatan untuk berkompetisi.
“Saya ke Poso itu jujur saja, salah satu dorongannya karena saya sudah berkomunikasi dengan salah satu incumbent, yaitu Wakil Bupati Poso, Pak Yasin Mangun. Kami sudah melakukan komunikasi-komunikasi politik dan secara pribadi kami sudah melakukan koalisi. Tetapi tentunya kita tetap akan mengikuti mekanisme yang ditentukan oleh partai politik yang akan mengusung,” katanya.
Kata dia, Yasin Mangun sendiri adalah kader Partai Golkar. Untuk itu, dirinya juga akan mencari partai politik di luar Golkar, termasuk PAN dan PDI-Perjuangan.
“Mudah-mudahan kalau Gerindra dan PKB membuka pendaftaran secara umum saya juga akan mendaftar,” sebut Lukky.
Lukky juga sudah mengambil formulir di PDI-P. Karena batas waktu pengembalian sampai tanggal 5 Mei, maka ia selaku kader PDI-P juga mengaku tidak ada kesulitan, karena semua berkasnya sudah tersedia.
“Karena ketika saya mencalonkan calon anggota DPRD provinsi dari PDI-Perjuangan, semua format berkasnya itu sama saja, sehingga itu sudah tersedia, tinggal diperbanyak dan diserahkan kepada partai yang bersangkutan,” tambahnya.
Bulan Juni nanti, ia akan melakukan survei secara pribadi sebagai barometer untuk melanjutkan tekadnya bertarung di Pilkada Poso. (RIFAY)