PALU – Seorang personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Palu, Wahyudi, terpaksa dirawat di rumah sakit pasca ditebas warga.

Kejadian yang menyebabkan luka sobek di bagian kepala korban itu, berlangsung di Pos Pol-PP Jalan WR Supratman, Kecamatan Palu Barat, dua hari lalu.

“Saya rasa polisi sudah mengetahui siapa oknum atau dalang dibalik penyerangan ini. Saya berharap pelakunya secepatnya ditangkap dan tidak melepas oknum ini sebelum diproses hukum,” kata Wali Kota Palu, Hidayat, usai menjenguk korban di RSUD Anutapura, Jumat (29/09).

Bahkan kata dia, masyarakat sudah melihat dengan jelas pelaku penebasan itu. Namun dirinya menahan masyarakat untuk menindaki oknum tersebut, melainkan menyerahkannya ke pihak yang berwajib.

“Sesuai laporan warga, pelaku ini berinisial O yang diduga sebagai dalang utama yang merencanakan serangan ini. Karena sebelum itu, oknum ini menyuruh warga yang ada disekitar pos untuk menutup warungnya. Berarti penyerangan ini telah direncanakan,” ungkap Hidayat.

Olehnya, kata dia, polisi tidak akan kesulitan menangkap pelaku yang diduga dilindungi aparat. Untuk itu, dia juga meminta oknum aparat yang melindungi, juga diperiksa.

“Aparat harus bertindak cepat agar situasi ini dapat diredam. Saya khawatirkan jika tidak ditangani secepatnya, maka bisa menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Tidak ada satupun manusia yang kebal. Kalau memang ada aparat yang melindungi sekalipun dia adik atau saudara pelaku, maka harus ditindaki,” tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, keberadaan pos di sekitar Pasar Manonda itu adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Palu untuk menata pasar.

“Sejauh ini tekad itu sudah bulat dan tidak ada kata mundur selangkah pun untuk menjadikan pasar itu menjadi bersih dan tertib, sebagaimana kondisi yang terlihat beberapa bulan terakhir ini,” tekannya.

Usai dari rumah sakit, Hidayat langsung menuju pos yang dirusak. Nampak tenda besi yang digunakan rusak dan terpalnya disobek. Wali kota menyatakan akan memperbaiki semua kerusakan itu dan menanggung semuanya dengan dana pribadinya.

Sementara Kasat Pol-PP Kota Palu, Moh Arif Lamakarate, mengatakan, pos Pol-PP yang dirusak warga, sedang dalam keadaan kosong karena personil tengah melakukan patroli. Namun aksi tersebut diketahui aparat dan langsung melapor ke Polsek Palu Barat.

“Anggota saya dikeroyok di dekat pos karena memang hanya dia sendiri yang dilihat warga sehingga menjadi bulan-bulan pukulan, bahkan terkena tebasan parang,” ujarnya.

Berdasarkan informasi dari Polres Palu, kejadian berlangsung sekitar pukul 17.15 Wita, saat itu anggota Satpol PP sedang melaksanakan giat penertiban para pedagang yang berjualan ikan di pinggir jalan Kacang Panjang, Jalan Jamur, Jalan Bayam dan Jalan Labu.

Di Jalan Jamur, Satpol PP mengamankan ikan sebanyak empat gabus. Penjual yang diketahui berinisial Ad, meminta kembali ikannya. Salah seorang anggota Satpol PP menyarankan untuk ikut ke posko, namun Ad tidak mau.

Selang beberapa saat, anggota Satpol PP ditelepon seorang warga bahwa posko mereka mau dibongkar oleh sekolompok masyarakat.

Mendapat kabar tersebut, anggota Satpol PP langsung kembali menuju ke pos dan melihat massa sudah berkumpul dan langsung mengejar petugas disertai dengan lemparan batu.

“Saat ini, kondisi sudah kondusif. Kami masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Palu AKBP Mujianto. (HAMID/FALDI)