MOROWALI – PT Vale Indonesia Tbk sebagai bagian Mining Industry Indonesia (MIND ID) yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan, memastikan diri untuk menjadikan   perlindungan lingkungan sebagai landasan dalam setiap kegiatan operosionalnya.

“Karena kami percaya bahwa keberlanjutan adalah kunci bagi industri pertambangan modern. Kami tidak hanya berupaya memenuhi, tetapi juga melampaui standar lingkungan yang ditetapkan, memastikan bahwa operasional kami tidak mengorbankan masa depan,” ujar Wafir, Head of Bahodopi Project PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, baru-baru ini.

Wafir mengatakan, bentuk pengelolaan lingkungan dijalankan sejak PT Vale memulai fase konstruksi dengan tujuan meminimalisir dampak terhadap perubahan lingkungan secara signifikan yang sebelumnya teridentifikasi dalam studi rona awal lingkungan.

Menurutnya, saat memasuki fase operasional, ada beberapa kewajiban lingkungan serta fasilitas pengolahan yang akan dipenuhi terlebih dahulu, untuk memastikan aktivitas operasional penambangan dan pendukung aman terhadap lingkungan.

Lanjut dia, komitmen dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah diterapkan di Sorowako, diterapkan juga di Morowali secara bertahap, seperti standar Sistem Manajemen Lingkungan terstandar ISO 14001:2015, efisiensi penggunaan energi dan air, 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Limbah Non-B3 (sampah domestik).

Kemudian, pengelolaan limbah B3, konservasi flora dan fauna (biodiversity), pengendalian pencemaran udara, pengurangan beban pencemaran air limpasan dan air limbah domestik, reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang, serta monitoring terhadap seluruh parameter lingkungan.

“Kami juga telah mempersiapkan fasilitas pascatambang, termasuk kebun pembibitan (nursery) untuk mendukung revegetasi lahan. Rencana-rencana ini sesuai dengan komitmen kami untuk menurunkan emisi karbon hingga 33% pada 2030 dan net zero carbon emission pada 2050,” ujarnya.

Bahkan, sebelum fase produksi dimulai, PT Vale IGP Morowali telah lebih dahulu menanam 360 bibit pohon ditanam di atas lahan seluas 6,2 hektar di Rasyidah N3.

Jumlah pohon yang ditanam ini dari total target 4.427 bibit dan 19,3 hektar reklamasi sepanjang tahun ini.

“Kegiatan ini menegaskan komitmen PT Vale terhadap pelestarian lingkungan, bahkan sebelum fase produksi dimulai,” ujar Wafir.

Di tengah tantangan lingkungan global, PT Vale mengambil pendekatan berbeda, di mana reklamasi dilakukan sejak awal, bukan di akhir.

Lebih dari 300 orang yang terdiri dari karyawan dan mitra kontraktor turut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan bahwa tanggung jawab terhadap bumi adalah kerja bersama.

“Ini adalah bagian dari strategi reklamasi progresif, yang memastikan bahwa setiap jengkal lahan yang digunakan akan kembali hijau dan bermanfaat,” ujar Wafir.

Tak hanya penanaman pohon, PT Vale IGP Morowali juga menerapkan metode hydroseeding -teknologi penghijauan yang mempercepat pertumbuhan vegetasi di lahan tebing seperti di area MHR. (RIFAY)