Rahasia Malam Seribu Bulan

oleh -
Ilustrasi (Youtube/Qaf Media Channel)

10 hari terakhir Ramadhan menjadi saat yang ditunggu umat Islam yang mengharapkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.

Siapa yang tidak menginginkan malam seribu bulan itu? Saat di mana para malaikat turun ke bumi dan melipatgandakan segala ibadah kita.

Malam-malam di mana Rasulullah SAW yang kita kenal sebagai seseorang yang sudah luar biasa malam-malamnya, tapi makin hebat lagi di sepuluh malam terakhir.

Saya betul-betul mengingatkan diri saya dan Saudara semua untuk segera memanfaatkan sepuluh malam terakhir Allah mengizinkan kita untuk mengorbankan malam kita untuk Allah SWT.

Pada malam ini biasanya malam Lailatul Qadar datang dan Rasulullah pun semasa hidupnya memperbanyak ibadah di malam itu.

Dalam hadits riwayat ‘Aisyah dijelaskan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, da membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).

Saking besar keutamaannya, para ulama sangat menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada sepuluh akhir Ramadhan.

Menurut Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in, ada tiga amalan utama yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramadhan. Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga.

Kalau diberi kelebihan dan kecukupan, alangkah baiknya harta ini dimanfaatkan untuk menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air.

Kedua, memperbanyak membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran disunahkan kapanpun dan di manapun selain tempat dilarang membaca Al-Quran, seperti toilet dan lain-lain.

Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh.

Abu Bakar Syatha menambahkan, membaca Al-Quran di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.

Ketiga, memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadhan.

Ketiga amalan ini dilakukan di akhir Ramadhan demi mengharapkan ridha Allah SWT serta berharap bertemu dengan malam Lailatul Qadar. Sebab beramal pada malam ini lebih baik dibandingkan beramal di bulan lain yang tidak memiliki lailatul qadar.

Tentang ciri-ciri malam Lailatul Qadar, banyak ulama yang bebeda pendapat, namun kalau orang yang mendapatkan Lailatul Qadar (keberuntungan pahala dari sisi Allah) pada malam itu akan melihat seluruh benda dan makhluk di muka bumi ini bersujud kepada Allah.

Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan melihat semuanya terang benderang walaupun suasananya di tengah malam. Kemudian orang yang mendapatkan Lailatul Qadar itu mendengar salam malaikat dan tutur katanya. Ciri lainnya orang yang mendapatkan Lailatul Qadar itu dikabulkan segala doanya.

Semoga ketiga amalan ini dapat kita biasakan menjelang akhir Ramadhan ini. Semoga kita dipertemukan oleh Allah SWT dengan malam paling baik daripada seribu bulan. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)