PALU – Paralayang menjadi salah satu cabang olahraga yang ikut dilombakan pada ajang Palu Sport Event (PSE) Tahun 2023. Lomba ini telah dimulai secara pada Jumat (17/11) pagi.
Ketua Paralayang Indonesia, Asgaf Ahmad Umar yang ditemui awak media pada saat kegiatan technical meeting, mengatakan, pihaknya telah membicarakan banyak hal terkait lomba, baik tentang aturan, hingga jadwal kegiatan setiap harinya.
Menurutnya, untuk rundown sendiri telah dibuat sejak awal, tergantung kesiapan elemen pendukungnya.
“Elemen pendukung menjadi hal yang wajib ada pada olahraga paralayang ini,” katanya.
Kata dia, elemen pendukung itu antara lain transportasi, tenaga medis termasuk mobil ambulance, serta tim rescue.
“Kalau ketiga elemen ini atau salah satunya tidak ada maka kita tidak bisa melaksanakan lomba ini,” ungkapnya.
Sebelum technical meeting, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait yang dimediasi oleh Fispora Kota Palu, yakni SAR, BPBD dan Dinkes.
“Dari hasil rapat itu semua elemen itu telah menyatakan kesiapannya,” bebernya.
Untuk lokasi paralayang, lanjut dia, akan take off dari Puncak Salena dan landing di lapangan Buluri.
“Itu untuk kategori atau kelas akurasi. Selain itu, ada juga kelas cross country. Untuk kelas ini landingnya akan kita lihat sikonnya nanti apakah di sekitar Gawalise atau di Lapangan Boyaoge,” terangnya.
Pantauan awak media ini, memasuki hari kedua pelaksanaan lomba paralayang ini, peserta sempat mengalami kendala hujan dan angin kencang.
Untuk itu, maka waktu terbang atlet paralayang diatur mulai pukul 07.00 hingga pukul jam 12.00 Wita guna menghindari hujan, kemudian dilanjut pukul 14.00 hingga pukul jam 17.00 Wita
Reporter : Hamid
Editor : Rifay
