Palu – Ribuan Abna Alkhairaat memadati halaman kompleks PB Alkhairaat di Jl. Sis Al-Jufri, Palu Barat, Kamis (10/10), dalam rangka memperingati Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah. Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Utama PB Alkhairaat, Habib Alwi bin Al-Jufri, perwakilan dari Kementerian Agama Sulawesi Tengah, Polda Sulawesi Tengah, Gubernur Sulawesi Tengah, Walikota Palu, serta tokoh agama dari berbagai daerah. Hikmah Maulid disampaikan oleh Habib Umar bin Abdurrahman Alatas, ulama terkemuka dari Rubat Tarim, Hadramaut, Yaman.
Dalam ceramahnya, Habib Umar menekankan pentingnya mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. “Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah,” ujarnya. Beliau juga mengingatkan pentingnya pendidikan agama sejak dini, baik di madrasah maupun di rumah, sebagai pondasi moral generasi muda.
Habib Umar memberikan penekanan khusus pada pentingnya shalat sebagai tiang agama. Ia mengutip pesan Nabi Muhammad SAW, yang menginstruksikan orang tua untuk memerintahkan anak-anak mereka melaksanakan shalat sejak usia 7 tahun dan memberikan teguran jika lalai melakukannya pada usia 10 tahun. “Shalat adalah janji kita kepada Allah. Jangan pernah meninggalkannya, karena itu adalah tiang agama. Barang siapa yang sengaja meninggalkannya, dia bisa dihukumi kafir,” tegasnya.
Habib Umar juga menyoroti kelalaian sebagian masyarakat dalam melaksanakan shalat ketika dalam perjalanan, seperti di pesawat atau kereta. Ia menjelaskan bahwa kewajiban shalat tidak gugur dalam situasi apa pun, bahkan ketika seseorang sedang bepergian. Shalat tetap harus dilakukan sesuai kemampuan, baik dalam keadaan berdiri, duduk, atau berbaring.
“Ketika waktu shalat tiba, meskipun kita sedang di pesawat, kita harus shalat sesuai kemampuan, walaupun dalam posisi duduk. Jika bisa berdiri, maka berdirilah. Jika tidak bisa, shalatlah duduk, dan jika tidak memungkinkan duduk, lakukan shalat berbaring. Kewajiban shalat tidak gugur selama akal kita masih berfungsi,” jelasnya.
Selain shalat, Habib Umar juga menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua dan menjaga silaturahim. Ia mengutip firman Allah SWT, “Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” Beliau mengingatkan bahwa berbakti kepada orang tua merupakan salah satu amal kebajikan yang paling utama.
Di akhir ceramahnya, Habib Umar mengajak jamaah untuk senantiasa mengamalkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. “Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik, karena akhlak yang baik adalah cerminan ketakwaan kepada Allah,” tutupnya.
Peringatan Maulid ini menjadi momentum penting bagi umat Muslim untuk merenungkan kembali betapa pentingnya menjaga shalat lima waktu dan berperilaku baik kepada sesama, serta meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
Reporter: Irma
Editor: Nanang