PALU – Menjelang akhir bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Menurut Habib Umar, doa adalah otaknya ibadah. Perjalanan doa seseorang memiliki ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak semua doa langsung dikabulkan di dunia, melainkan ada yang disimpan untuk kehidupan setelah kematian.
Habib Umar Alhabsy menjelaskan bahwa doa yang tidak dikabulkan di dunia akan dikabulkan di akhirat kelak, sebab Allah mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Habib menerangkan terkadang, jika doa seseorang dikabulkan bisa jadi hal tersebut akan membawa dampak yang tidak baik, seperti menjadikannya kufur atau lalai dalam beribadah.
”Meski tidak semua doa dikabulkan secara langsung, setiap doa tetap bernilai di sisi Allah. Doamua 80 persen disimpan oleh Allah, 20 persen diberikan di dunia,” ujar Habib Umar Alhabsy, saat ceramah sebelum Shalat Tarwih, di Masjid Alkhairaat, Ahad (23/03).
Habib Umar mengatakan, agar doa diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka perlu menjaga diri dari perkara haram, seperti menjaga makanan, minuman, pakaian, dan harta yang diperoleh dari jalan yang haram. Hal ini dapat menjadi penghalang bagi terkabulnya doa seseorang.
”Umat Islam harus menjauhi segala bentuk keharaman agar doa dapat diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tambahnya.
Habib mengajak umat Islam untuk selalu berprasangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal itu menjadi kunci agar seseorang tidak mudah putus asa dalam berdoa.
Pada kesempatan itu, Habib Umar juga menyinggung malam Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan yang disembunyikan oleh Allah agar umat Islam terus beribadah dan berusaha mencapainya setiap malam di sepuluh hari terakhir Ramadan.
”Pentingnya amalan-amalan utama di akhir Ramadan, seperti membaca Al-Qur’an, salat Tahajud, memperbanyak doa, serta memperbanyak istighfar,” tutupnya
Reporter : Nanang IP