DONGGALA – Anggota DPRD Sulteng, Muh. Masykur mendesak pemerintah pusat agar segera merealisasikan program penanggulangan abrasi pantai di Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.

Pasalnya, ratusan rumah di wilayah tersebut, terancam dihantam obak besar. Jika itu terjadi, maka ratusan rumah warga di Desa Towale dana Limboro akan rata dengan tanah.

Desakan ini disampaikan Masykur, menyahuti aspirasi yang disampaikan warga dalam forum pertemuan reses yang dilaksanakannya di Desa Towale, Senin (23/07).

“Pemerintah pusat melalui kementerian terkait kita minta segera merespon kondisi yang terjadi di Kecamatan Banawa Tengah. Melalui pemerintah daerah, kita berharap bertindak cepat agar saluran masalah ini langsung ke pemerintah pusat,” ujar Masykur.

Apalagi, kata dia, permasalahan ini sudah pernah ditinjau oleh tim dari kementerian, sehingga prosesnya tidak dimulai dari nol lagi.

“Karena paling tidak, data dasar sudah dimiliki oleh kementerian terkait. Saya kira pihak kementerian tinggal diingatkan kembali dan diupdate perkembangan terkininya. Memang usulan penyelesaian seperti ini perlu perhatian dan dukungan pengawalan banyak pihak khususnya dari  pemerintah kabupaten dan provinsi,” tekan Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulteng itu.

Ratusan warga yang menghadiri pertemuan reses itu, juga mengharapkan kepada pemerintah untuk segera mengatasi persoalan abrasi pantai di desa mereka.

Aminudin selaku tokoh masyakat Kecamatan Banawa Tengah, menyampaikan, abrasi pantai menjadi masalah utama di Desa Towale dan Limboro. Kata dia, 80 persen warga menggantungkan hidup dari hasil laut dan bermukim di sepanjang pesisir pantai.

Aminudin mengatakan, warga seringkali diliputi kecemasan. Jika musim ombak tiba, maka semua berjaga-jaga.

“Jauh berbeda dengan situasi sebelumnya. Sekarang ini kalau datang musim ombak ganas dan tinggi, bisa menghantam dan menyapu rumah warga. Seperti kejadian tahun lalu, beberapa rumah warga habis disapu ombak,” tuturnya.

Saat ini, 400 lebih rumah warga terdapat di sepanjang pesisir pantai Desa Towale, belum termasuk di Desa Limboro.

“Melalui forum ini, kami berharap aspirasi yang kami sampaikan dapat diteruskan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui program penanggulangan abrasi pantai,” harap Aminudin. (RIFAY)