PARIMO – Sebanyak 60 orang anak dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah melanjutkan jenjang pendidikan di empat universitas di Indonesia.

Anak-anak dari Suku Lauje tersebut kuliah di Politeknik Pertanian di Kabupaten Gowa, Politeknik Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia Timur di Makassar, dan Fakultas  Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untad Palu.

Mereka bisa melanjutkan belajar di jenjang perguruan tinggi dengan dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parimo.

Puluhan anak-anak KAT tersebut dilepas secara resmi oleh Sekprov Sulteng, Hidayat Lamakarate, Kadis Sosial Sulteng Ridwan Mumu, sejumlah kepala OPD di jajaran Pemkab Parigi Moutong, dan para orang tua dari anak – anak KAT yang akan menjadi calon taruna dan calon mahasiswa.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Hidayat Lamakarate, berharap agar anak-anak dari KAT tersebut dapat belajar sungguh-sungguh, hingga sekembalinya nanti dapat mempraktekkan ilmunya masing-masing di kampung halaman.

Ia mengatakan, Pemkab Parimo sengaja berinisiatif membiayai sekolah anak-anak KAT tersebut agar bisa memiliki keilmuan yang setara dengan warga lainnya.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung upaya Pemkab ini,” tandasnya.

Bupati Parimo, Samsurizal Tombolotutu, juga berharap agar anak-anak KAT yang melanjutkan kuliah tersebut tidak mundur di tengah jalan.

“Bagi saya, mundur di tengah perjuangan adalah sebuah penghianatan,” tekannya. (MAWAN)