MOROWALI – Tim terpadu pengawasan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Kabupaten Morowali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Stasium Pengisian Bahan Bakar Umun (SPBU) Bungku.
Tim tersebut merupakan gabungan Polres, Kodim 1311, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Sekretariat Pemkab Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam.
Sidak tersebut dilaksanakan, guna menindak lanjuti adanya dugaan rekomendasi yang palsu dan maraknya pengisian kendaraan roda dua yang tangki bensinya telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memuat banyak BBM.
Dalam sidak tersebut, Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam, H. Arsail memberikan himbauan kepada para pemilik rekomendasi BBM dan pengantri, serta pengawas SPBU Bahomohoni.
“Mulai saat ini kami minta perhatian semuanya,karena banyak laporan yang kami dapat terkait rekomendasi yang palsu, dimana yang telah mendapatkan rekomendasi itu ada tanda dijerigennya. Akan tetapi kami dapat laporan, ada yang tidak dapat rekomendasi tapi jerigennya diberi tanda seolah-olah juga dapat rekomendasi padahal tidak,” ucap H. Arsail.
Menurutnya, ada juga laporan yang diterima terkait maraknya pengisian kendaraan bermotor yang tangkinya telah diperbesar atau di modifikasi.
“Mulai malam ini dan seterusnya, kami akan turun terus melakukan sidak bersama tim terpadu, dan melakukan pengecekan,” katanya.
Mantan sekretaris Dinas Perhubungan Morowali ini juga menyindir soal penjual bensin eceran yang dekat dengan SPBU. Ditegaskannya juga, mulai besok tidak ada lagi yang menjual dekat dengan SPBU.
“Minimal penjual botolan itu jaraknya antara dari SPBU ke Coto daeng disitu harus kosong, terus yang arah ke bungku, dari SPBU ke Masjid Awalminah itu harus kosong, tidak boleh ada penjual mulai besok. Karena, kalau ada yang menjual, kami akan angkat jualannya dan di bawa ke Polres,” tekan Arsail.
Arsail juga menyarankan agar tidak ada kendaraan roda dua maupun roda empat yang terparkir di dalam dan depan SPBU.
Reporter : Harits
Editor : Yamin