KOLAKA – Sebagai bagian dari Group Mining Industry (MIND ID), PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menggandeng civitas akademika Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka untuk adakan program Vale Goes to Campus.
Program ini selain menerapkan budaya K3 di lingkungan internal, juga menyebarluaskan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat, khususnya mahasiswa sebagai calon tenaga kerja profesional di masa depan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Auditorium USN Kolaka pada Rabu (5/2), sebanyak 200 mahasiswa dari berbagai jurusan berpartisipasi dalam diskusi bertema “Membangun SDM Unggul Baru: Kesiapan dan Kompetisi K3 dalam Sektor Berisiko Tinggi untuk Meningkatkan Produktivitas dan Sehat Tanpa Narkoba.”
Komitmen PT Vale IGP Pomalaa terus berupaya dalam membangun budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai fondasi utama operasional yang selaras dengan Ashta Cita—pilar pembangunan nasional yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor USN Kolaka dan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Senior Manager HSOR Pomalaa, Guntur S. Hadi, serta Dewan Pembina Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Kolaka, Iwan Ahmadi.
Kedua pembicara berbagi wawasan mengenai pentingnya penerapan K3 serta tantangan generasi muda dalam menghadapi ancaman penyalahgunaan narkoba.
Head of Pomalaa Project, Mohammad Rifai, menekankan bahwa penerapan K3 bukan hanya kewajiban, tetapi merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan dan daya saing sumber daya manusia yang dimulai dari diri sendiri.
“Kesehatan dan keselamatan adalah dasar dari kesuksesan. Bagi mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja, menguasai prinsip-prinsip K3 adalah langkah awal untuk meraih kesuksesan, mengembangkan produktivitas, dan membangun karier yang sehat serta berkelanjutan, tetepi harus dimulai dari tekad yang kuat dari diri sendiri,” ungkapnya.
Saat ini PT Vale berkomitmen untuk terus meningkatkan keselamatan, tidak hanya di tempat kerja tetapi juga dengan mengampanyekan pentingnya budaya K3 ke masyarakat luas.
“Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat,” imbuh Rifai.
Rektor USN Kolaka, Nur Ihsan, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa kolaborasi antara akademisi dan sektor industri sangat penting dalam membekali mahasiswa dengan kompetensi yang relevan dan akan membuka peluang untuk memberikan pemahaman tentang K3 kepada mahasiswa.
Selain membangun kesadaran tentang K3, kegiatan ini juga menyoroti bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa.
Rektor USN Kolaka menegaskan bahwa pihak kampus berkomitmen dalam memberantas narkoba di lingkungan akademik.
Guntur S. Hadi, Senior Manager HSOR Pomalaa, dalam paparannya menyampaikan bahwa budaya K3 harus menjadi bagian dari karakter generasi muda yang akan memasuki sektor industri.
Ia juga mengingatkan bahwa kecelakaan kerja masih menjadi isu besar secara global, dengan lebih dari 430 juta kecelakaan kerja terjadi setiap tahunnya, mengakibatkan sekitar 2,78 juta kematian.
Selain berbagi informasi, Guntur juga memberikan panduan bagi mahasiswa yang akan memasuki sektor industri berisiko tinggi.
Salah satu peserta dari Program Studi Hukum, Fakultas Hukum USN Kolaka, Muhammad Rizky, mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti acara ini.
“Materi tentang K3 yang disampaikan sangat membuka wawasan saya, terutama dalam menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan. Saya merasa lebih siap dan percaya diri untuk mengaplikasikan prinsip K3, baik untuk keselamatan diri sendiri maupun rekan kerja di masa depan,” ujar Rizky. *