PARIMO – Polres Parigi Moutong (Parimo) tengah menyelidiki dugaan keracunan massal yang menimpa 27 siswa SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan Taopa, usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para siswa dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, dan muntah.

Kapolres Parimo, AKBP Hendrawan A. N., S.I.K., M.H., mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta rumah sakit setempat untuk memastikan keselamatan para korban.

Selain itu, polisi juga membuka penyelidikan dengan memeriksa petugas Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) dan mengamankan sampel makanan untuk diuji di laboratorium.

“Kami mendatangi rumah sakit, kemudian meminta keterangan dari petugas medis maupun orang tua siswa yang mengalami gejala,” ujar Kapolres, Kamis (25/9).

Tim Inafis Polres Parimo bersama petugas juga mendatangi kantor SPPG untuk menggali informasi lebih lanjut sekaligus mengamankan sampel makanan. Sampel tersebut telah dikirim ke Balai POM di Palu untuk pemeriksaan laboratorium.

“Hasil uji laboratorium sangat penting agar penyebab kejadian ini terungkap secara jelas. Kami akan kawal hingga tuntas, baik terkait kesehatan para siswa maupun penyelidikan penyebab peristiwa ini,” tegas Hendrawan.

Pihak SMP Negeri 2 Taopa menyebutkan, dari 27 siswa yang sempat dirawat, 17 di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

“Sebelumnya memang para siswa sudah merasa mual usai mengonsumsi MBG. Karena itu, pihak sekolah segera membawa mereka ke puskesmas terdekat,” kata Yunasri, guru SMP Negeri 2 Taopa.

Sementara itu, 10 siswa lainnya yang masih dirawat diperkirakan dapat pulang pada Kamis sore, seiring kondisi kesehatan yang terus membaik. Pihak rumah sakit juga menyarankan agar seluruh siswa yang terdampak diberi waktu istirahat selama tiga hari.