Orang Paling Merugi

oleh -
Ilustrasi. (media.alkhairaat.id)

Anda tahu manusia yang paling merugi di dunia?  Manusia paling merugi di dunia ialah orang yang diperbudak oleh harta. Ya, mereka adalah orang-orang yang hatinya telah tertutup. Mereka rela melakukan berbagai cara, termasuk cara yang tidak halal untuk mendapatkan harta.

Biasanya orang yang telah diperbudak oleh harta, akan menumpukkan hartanya. Dia tak akan rela hartanya diambil atau bahkan diberikan pada orang lain walau seperak pun. Mereka pun tak ingin hartanya berkurang. Tapi, anehnya mereka selalu kurang, walau terlihat bahwa hartanya sudah lebih dari cukup.

Jika sudah demikian, maka hidupya tidak akan pernah tenang. Harta habis tidak karuan. Yang pasti  biasanya orang yang mencintai hartanya alias diperbudak oleh harta, maka ia akan diikuti oleh hal-hal lainnya. Hal itu ialah suatu tahta atau jabatan dan wanita.

Harta, tahta dan wanita sudah taka sing lagi bagi kita sebagai tiga aspek pembuta mata hati manusia. Berawal ketertarikan terhadap harta, maka ketika ia merasa tidak puas dengan harta ia akan terus mencarinya. Dan salah satu jalan termudah untuk mendapatkan harta dengan cepat ialah suatu tahta atau jabatan tertinggi. Dengan begitu, ia akan melakukan segala cara untuk menggapai atau berada di posisi itu.
Jika tahta dan harta telah dimiliki, ia pastinya perlu orang yang mendampingi dong. Maka, ketika ada wanita yang menarik hatinya, ia akan tergoda. Setelah itu, jika wanita itu sama halnya seperti orang tersebut yang mencintai harta, maka ia akan terus membujuk suaminya untuk melakukan hal-hal tercela. Maka, demi mengikuti orang terkasih, ia akan rela melakukan hal tidak terpuji itu. Naudzubillah.

BACA JUGA :  Menghayati Keagungan Ilahi

Sungguh ironis orang yang diperbudak oleh harta, tahta dan wanita. Karena orang-orang yang seperti itu memiliki tujuan hidupnya untuk ketiga hal tersebut. Tanpa ia memperdulikan norma-norma yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat maupun norma agama. Ia merasa hidupnya di dunia ialah selamanya, ia takut jika menghadapi kematian.

Kita sebagai orang beriman, diberi kedudukan yang lebih tinggi derajatnya dibanding manusia lainnya. Kita adalah orang-orang pilihan yang dipercaya memberikan kebaikan bagi orang lain. Karena kita senantiasa mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Kita diwajibkan untuk mengingatkan saudara kita seiman yang masih tidak sadar akan kebutaannya terhadap harta.

BACA JUGA :  Pahlawan yang Sesungguhnya

Oleh karena itu, sebagai orang pilihan, kita bantu sahabat atau pun saudara kita untuk menuju pada kecerahan hidup. Maksudnya, kita bantu mereka untuk membukan mata hatinya. Jangan biarkan mereka diperbudak oleh harta, tahta dan wanita. Memang cukup sulit bagi kita untuk menyadarkan orang yang seperti itu, tapi tak ada salahnya kita mengingatkan sesama. Yang salah ialah ketika kita membiarkannya.

Tapi ingat, sebelum memberitahu orang lain maka bedahi dahulu diri sendiri. Artinya, lihatlah diri kita melakukan itu atau kah tidak. Ingat kembali apa tujuan hidup kita. Jangan jadikan harta sebagai tujuan hidup, karena orang hanya orang rugilah yang akan berpikiran seperti itu. Kita tahu bahwa kita adalah calon mati. Cepat atau lambat kita pasi mati. Maka, apakah harta akan menemani kita ketika mati hingga di akhirat nanti? Tentu saja tidak!

BACA JUGA :  Perbanyak Syukur

Oleh sebab itu, boleh kita mencari dunia karena memang kita ini hidup di dunia, tapi ingat, ada hal lain juga yang samap pentingnya, ialah kehidupan di akhirat. Mencari kebutuhan dunia harus dibarengi dengan amal yang akan menjadi bekal untuk di akhirat kelak.

Dengan begitu, pekerjaan di dunia yang sementara ini tidak akan sia-sia hanya untuk memenuhi dunia saja, tapi dengan dilakukan sesuai dengan kaidah Islam, yakni amal-amal shaleh dan meninggalkan hal tercela dalam mencari harta, insya Allah di akhirat kita akan selamat. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)