Juru Parkir di Palu Capai 600 Orang, Pemasukan Daerah Tidak Sampai Rp2 Miliar Per Tahun

oleh -
Ngopi bareng Wali Kota Palu dengan Komunitas Warkop Jalan Imam Bonjol, Sabtu (04/02). (FOTO: media.alkhairaat.id/Hamid)

PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengikuti coffee morning bersama Komunitas Warkop Jalan Imam Bonjol, Kota Palu, Sabtu (04/02).

Selain sejumlah pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, hadir pula sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

Hadianto Rasyid berkesempatan menjawab sejumlah pertanyaan, temasuk capaian 53 program yang telah dilakukan semasa ia menjabat sebagai Wali Kota Palu.

Banyak hal yang ditanyakan, termasuk soal parkir, penyiraman jalan, drainase, penanganan sampah, masalah PNS, pariwisata dan sebagainya.

Terkait masalah parkir, menurutnya adalah masalah klasik yang belum bisa tertangani dengan baik pada periode kepemimpinannya saat ini.

“Memang masalah parkir ini ada yang bisa ditertibkan dan banyak yang tidak bisa ditertibkan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Banjir di Watusampu, Penegak Hukum Diminta Tindak Tegas Perusahaan Galian C

Tahun 2021 lalu, dirinya telah memberi arahan bagaimana para juru parkir sudah diberikan insentif oleh pemerintah di Tahun 2022.

“Saya sampaikan, targetnya Rp2 juta atau Rp2,5 juta pe rorang. Jukir kita jumlahnya sekitar 600 orang. Berarti dihitung dengan jumlah sekian kita akan keluarkan dana sekitar kurang lebih Rp10 miliar per tahun untuk menggaji mereka. Tapi pertanyaannya, berapa hasil yang didapatkan dari parkir hari ini? Hasilnya masih di bawah Rp2 miliar,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ibadah dan Isti’anah

Terkait itu dia mengaku pernah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk memerintahkan para jukir agar membuat pernyataan memberikan setoran dengan nilai yang telah ditentukan, namun para juru parkir enggan melakukannya.

“Saya instruksikan Kadis agar para Jukir itu buat pernyataan setor sekian, tidak ada yang berani. Tapi kalau semua ingin membangun kepercayaan dan keyakinan yang sama, pola ini bisa menyelesaikan. Apalagi ada beberapa juru parkir yang “dipegang” oleh siapa,” katanya.

Lebih Lanjut Hadi menyatakan, parkir merupakan salah satu potensi penerimaan daerah yang selama ini belum termanfaatkan dengan baik.

Meski demikian, ia berkomitmen akan terus berupaya agar Kota Palu semakin baik ke depannya, salah satunya dalam mewujudkan smart city yang dikerjasamakan dengan Bank Mandiri.

BACA JUGA :  Cuti Kampanye, Wali Kota Palu Titip Urusan Kebersihan kepada Padat Karya

Kata Hadi, komitmen bersama dengan pihak Bank Mandiri akan dimulai pada bulan Juli mendatang, adapun hal-hal yang berkaitan dengan smart city sudah dapat dicapai 50 persen.

“Sisanya nanti akan dikerjakan di tahun 2024 dan tahun 2025,” katanya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay