PALU – Selama Juli 2021 Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Kota Palu menempati urutan ke-dua belas inflasi tertinggi di kawasan Sulampua dan urutan ke-empat puluh tiga secara nasional.
Inflasi ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,68 persen) kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,46 persen); kelompok pakaian dan alas kaki (0,38 persen) kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,19 persen); kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,12 persen); kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,06 persen); kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,05 persen); serta kelompok kesehatan (0,01 persen).
Kepala BPS Kota Palu GA Naser mengatakan, sementara penurunan indeks harga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (-0,48) serta kelompok transportasi (-0,55 persen).
“Sedangkan kelompok pendidikan pada bulan ini relatif stabil,” sebut GA Naser dalam rilisnya, Senin (2/8).
Pada bulan Juli 2021, laju inflasi tahun kalender 2021 Kota Palu sebesar 0,63 persen dan inflasi year on year (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 1,68 persen.
Inflasi Kota Palu sebesar 0,11 persen disumbangkan oleh andil positif kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,02 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, kelompok yang memberi andil negatif terhadap inflasi adalah kelompok transportasi sebesar 0,07 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen.
Sementara dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,51 persen dan terendah di Sampit sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,60 persen dan terendah di Maumere dan Samarinda sebesar 0,01 persen.
Reporter: IRMA/***