JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2024 sangat memuaskan, yakni mencapai angka 88,20.
“Indeks Kepuasan Jemaah Haji 88,20, secara umum kalau di atas 85 itu masuk kategori sangat memuaskan,” kata Direktur Sistem Informasi Statistik, BPS Joko Parmiyanto di Jakarta, Jumat (20/09).
Joko mengatakan, berbagai inovasi dan terobosan yang dilakukan Kemenag mampu mendongkrak IKJHI yang sempat turun pada 2023.
“Pada 2023, IKJHI sempat turun, meskipun saat itu masih dalam kategori sangat memuaskan. Ini yang kemungkinan dilakukan oleh teman-teman di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk melakukan perbaikan (layanan),” kata Joko.
Berdasarkan hasil survei, kenaikan indeks terjadi di semua layanan. Layanan bus shalawat berada paling atas. Petugas haji paling banyak diapresiasi. Perannya selalu ada di hampir semua layanan.
“Kemampuan ketua kelompok terbang (kloter) juga banyak disorot jemaah haji. Mereka mengapresiasi karena kita bisa mendapatkan petugas haji yang sigap. Ini juga mungkin didukung dengan keberadaan Kawal Haji,” imbuhnya.
Joko menjelaskan, survei dilakukan dengan pengisian kuesioner secara mandiri atau self enumeration. Selain itu juga dilakukan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data kualitatif guna memperkaya informasi dan mengamati fasilitas, serta proses pelayanan yang diterima jemaah.
“Alokasi sampel dilakukan pada 14.400 haji di tujuh titik pengamatan, yakni Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelombang satu, Makkah Pra-Armuzna, Armuzna, Makkah Pasca-Armuzna dan Madinah gelombang dua,” ujar dia.
Ia menyampaikan, keberadaan petugas haji yang memberikan informasi termasuk paling banyak diapresiasi jemaah.
“Cara pengaturan jemaah haji juga diapresiasi, akses dan kecepatan petugas haji dalam merespons jemaah juga paling banyak mendapatkan penghargaan dari jemaah. Selain itu, dengan adanya inovasi Kawal Haji juga menjadi apresiasi dari jemaah,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengemukakan, meski masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan haji 2024, tetapi ia mengapresiasi hasil survei BPS yang menyatakan penyelenggaraan haji di tahun 2024 secara umum sangat memuaskan.
Hilman menjelaskan, yang dimaksud dengan tanazul adalah jemaah yang memilih tinggal di hotel terdekat Jamarat bukan di tenda Mina. “Nanti kita siapkan kategori-kategori khusus karena bagaimana pun tanazul itu sudah ada, tapi sifatnya voluntary, belum by design,” kata Hilman.
Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Lukman S. Thahir, mengucapkan syukur atas meningkatnya Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKHJ) pada tahun 2024.
Hal ini, menurutnya tidak lepas dari perhatian dan komitmen kementerian agama terhadap pemberian layanan prima dan unggul terhadap umat beragama, khususnya dalam hal ini layanan Jemaah haji.
Prof. Lukman menambahkan, kinerja Kementerian Agama tahun ini menerima respons positif dari masyarakat berkat pelayanan haji yang baik.
Kata dia, berbagai program yang dijalankan bagi jemaah haji tahun ini tampak berjalan efektif dan efisien, hal ini menandai bahwa Menteri Agama mampu secara sigap merespons kebutuhan jemaah haji sesuai dengan perkembangan dan tuntutan yang ada.
Apresiasi dari berbagai pihak dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia sepatutnya memberikan spirit terhadap seluruh pihak yang terlibat untuk terus bekerja memberikan layanan yang berkualitas dan mampu mempertahankan pencapaian yang unggul ini.
“Sebagai insan dalam Kementerian Agama, kami sangat mengapresiasi kinerja luar biasa Kementerian Agama dalam penyelenggaraan pelayanan haji Indonesia tahun 2024. Komitmen kementerian dalam meningkatkan kualitas layanan, mulai dari pembinaan jamaah hingga fasilitas selama pelaksanaan haji, sangat terasa,” lanjut Prof. Lukman.
Terobosan-terobosan yang dilakukan, termasuk digitalisasi pelayanan dan peningkatan kenyamanan jamaah, telah memberikan dampak positif yang signifikan. Jamaah haji tahun ini dapat melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk dan lancar berkat persiapan matang serta profesionalisme tim Kementerian Agama.
“Semoga keberhasilan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” tutup guru besar pemikiran Islam tersebut. */RIFAY