Dua Pekan Pasca Gempa, Lolu Tanpa Tim Sar

oleh -
BERGESER hingga ratusan meter ke arah Barat Laut akibat gempa bumi yang berkekuatan 7,4 sr yang memicu fenomena Liqufaksi, Jum'at (28/9), beginilah kondisi lapangan sepak bola di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanmbulava. Sejumlah warga masih terus mencari sisa – sisa harta benda mereka yang masih bisa diselamatkan. (FOTO : MAL/FALDI)

Sigi – Dua pekan pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Sigi dan Kabupaten Donggala, sejumlah tempat yang terkena musibah masih belum dilakukan penanganan oleh pihak terkait.

Salah satu titik bencana gempa dan likuifaksi di Kabupaten Sigi yakni, di Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru. Salah  seorang warga Jamaludin Ahad (14/10) mengatakan, rumahnya yang berada di Desa Lolu tepatnya di belakang SPBU Biromaru itu,  rata dengan tanah dan sebahagian tertelan bumi.

“Alhamdulillah kami sekeluarga selamat dari bencana, karena saat itu berada di jalan baru mau pulang dari rumah keluarga, di jalanlah kami dapati gempa dan seandainya saat itu sudah sampe di rumah, mungkin saya dan keluarga tidak disini”kisahnya dengan mata sedikit berkaca.

Sambil menatap rumahnya yang rubuh, pria dua anak ini menambahkan, di lokasi tempatnya dia tinggal itu ada sekitar 100 kepala keluarga (KK), yang saat ini semuanya telah mengungsi dan di lokasi itu juga ada perumahan BTN serta yayasan SMK Kesehatan.

“Informasi dari tetangga ada warga yang meninggal dan masih ada belum di efakuasi”katanya.

Belum masuknya Basarnas atau BNPB melakukan penanganan, sejumlah warga berinisiatif sendiri melakukan pembongkaran sisa-sisa bangunan rumah yang bisa diambil serta barang lainnya.

“Karena ada banyak penjarahan yang terjadi tidak tahu orang mana, dan menjadi kesempatan mereka sebab rumah sudah ditinggal pemiliknya,” kata Jamal

Saat ini kata dia, tinggal sementara bersama keluarga dan Alhamdulillah pemerintah melalui dinas terkait, telah melakukan pendataan bagi rumah yang terkena musibah. (Hady)