Parimo – Upaya pencegahan stunting di Kabupaten Parigi Moutong terus dilakukan oleh pemerintah setempat, melalui Dinas kesehatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hingga desa serta puskesmas setempat.
Dalam rembuk Stunting yang di laksanakan oleh pemerintah Desa Binangga Kecamatan Parigi Tengah, tengah menetapkan program tersebut yang di bentuk oleh tim RKPDes(Rencana Kerja Pemerintah Desa), yang melibatkan Puskesmas Parigi Tengah, sebagi tenaga teknis Stunting tersebut.
“kita harus bergerak cepat dalam pencegahan Stunting khususnya di Desa Binangga ini, karena ini merupakan salah satu program nasional yang harus di dukung oleh desa”kata Kades Binangga Amar Maruf salam rembuk Stunting di desanya Ahad (13/10).
Sementara Plt Kepala Puskesmas Parigi Tengah Maryam menyatakan, ada empat poin yang di usulkan oleh Pemdes Binangga untuk program stunting di tahun 2025 yakni, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal, kedua Pijat Barista (Balita Resiko Stunting), Rumah Sehat dan PBJS Kesehatan.
“Insya Allah apa yang menjadi usualn Desa Binangga untuk tahun depan bisa direalisasikan, yang tentunya ini juga akan melakukan proses dan keinginan kita semuanya bisa terlaksana”harapnya.
Diketahui dalam rembuk Stunting itu juga hadir, Nyoman Rumini S.Kep, Bidan desa BInangga, Kader KPM ( Kader Pembangunan Manusia), Kader posyandu, BPD desa binangga, Tim pendamping desa
Dan Ayus Arista, SKM pengelola promkes (promosi kesehatan) PKM Parigi Tengah.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, menyebutkan prevalensi stunting atau tengkes di kabupaten itu tahun 2022 menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) turun di angka 27,4 persen dibandingkan 2021 berada di angka 31,7 persen.
Stunting diketahui merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Rep: ***/Hady