SEBUAH CATATAN PENDEK SANG LEGISLATOR*

Danau Lindu berada di bagian Selatan Wilayah Kabupaten Sigi, tepatnya di Kecamatan Lindu. Berjarak sekitar 100 kilometer dari Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

Danau Lindu berada di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut dan memang letaknya di daerah ketinggian.

Bagi masyarakat Sulteng, terutama yang berdomisili di wilayah Lembah Palu, hampir tidak ada yang asing dengan nama Danau Lindu, termasuk mereka yang dari luar yang sudah pernah atau sering melancong ke wilayah Sulteng.

Namun tidak semua orang yang pernah datang menginjakkan kaki melihat dan menikmati kesejukan Kecamatan Lindu, khususnya keindahan dan pesonanya. Selain faktor jarak, juga lebih dikarenakan akses menuju ke wilayah tersebut yang terbilang menantang, apalagi jika menggunakan kendaraan roda empat.

Dulu alat transportasi menggunakan kuda. Lalu berkembang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi utama mobilitas warga.

Seiring dengan pengembangan dan perbaikan daya dukung utama infrastruktur, kini Kecamatan Lindu dapat diakses dengan kendaraan roda empat. Sebuah catatan perkembangan yang membanggakan khususnya warga Lindu. Jika intensitas hujan rendah tidak ada hambatan keluar masuk wilayah ini.

Perkembangan pembangunan tentunya sangat patut disyukuri. Karena memang sudah sepatutnya kewajiban konstitusional penyelenggaran negara menginterkoneksikan semua wilayah tanpa terkecuali, termasuk Kecamatan Lindu, yang bisa disebut puluhan tahun sulit diakses.

Waktu tempuh pun sudah cukup pendek, hanya 30 menit dari Desa Sedaunta Kecamatan Kulawi, kita sudah sampai di wilayah Lindu.

Kini, di zaman now, Danau Lindu sudah semestinya ditata dan dikembangkan. Sebagai salah satu kawasan wisata maju dari aspek instruktur dan dipadu dengan nilai kearifan lokalnya. Laiknya daerah kawasan wisata modern seperti daerah lainnya. Danau Lindu sebagai mutiara terselubung akan menjadi berkah bagi semua jika wilayah ini dijadikan kawasan utama pariwisata sebagai salah satu unggulan Sulteng.

Warga masyarakat Kec. Lindu sangat mafhum terkait keberadaan dan posisi wilayah hunian mereka.

Cukup banyak diantara warga Kecamatan Lindu yang sudah melakukan study singkat di daerah wisata lain.

Adalah Ketua Majelis Adat Kecamatan Lindu, Nurdin Yabo, satu diantara tokoh masyarakat yang terus berjuang membuka Lindu. Menurutnya, keindahan alam Danau Lindu tidak kalah indahnya dengan daerah lain. Dan ini diakui oleh banyak kalangan.

Kuncinya hari ini ada di Pemda. Namun yang kurang, menurutnya, disini belum disiapkan secara lebih terintegrasi dan serius. Sehingga nampak tidak ada persiapan yang matang, sebut Nurdin.

Kita berharap, Pemda bisa memacu pengembangan kawasan pariwisata Danau Lindu, menyiapkan regulasi disertai dukungan program dengan membangun pola kemitraan antar pihak, sembari menyiapkan kemampuan sumber daya menuju kesana.

Blue print kawasan wisata Danau Lindu.

*Wakil Ketua Komisi III dan Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulteng, Muh. Masykur