PALU – Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di seluruh Indonesia makin dekat. Badan Pusat Statistik (BPS) pun terus bergerak dan berbenah menyiapkan gelaran pendataan terbesar di bidang pertanian ini.
BPS sadar, koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar menjadi salah satu kunci utama suksesnya ST2023, untuk itu dibentuklah Agriculture Room (AGRO).
AGRO akan menjadi motor utama untuk membangun knowledge management system, koordinasi antar jejaring, melakukan penjaminan kualitas, memantau administrasi, hingga sosialisasi ST2023.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI M.Habibullah mengatakan, pelaksanaan ST2023, BPS melaunching sekretariat ST2023 yang diberi nama Agriculture Room (AGRO) di BPS pusat dan BPS daerah.
Dengan diresmikannya AGRO ST2023 BPS Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan akan melancarkan koordinasi dan komunikasi terkait ST2023, serta mampu membumikan ST2023 di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.
Menurutnya, AGRO ST2023 diharapkan menjadi tempat bertukar pikiran ataupun sharing knowledge para pegawai BPS Sulteng, untuk menyukseskan kegiatan besar Sensus Pertanian 2023.
Selain itu, AGRO ST2023 ini juga dapat dijadikan tempat promosi Sensus Pertanian 2023 kepada pihak eksternal, yang datang berkunjung ke BPS Sulteng.
“Alhamdulillah persiapan ST2023 kita sudah tahap akhir untuk pelaksanaan. Bulan lalu kami sudah gladi bersih untuk semua instrumen yang dia dilakukan di Sumatera Utara, Jawa Timur termasuk DKI Jakarta, untuk mencoba semua instrumen ke dalam rangka kegiatan ST2023 tahun depan. Petugas yang akan kami libatkan hampir 400 ribu se-Indonesia,” ujar Habibullah kepada media ini, di Kantor BPS Provinsi Sulteng, Selasa (18/10).
Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang merupakan pasar komoditas pangan terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga salah satu produsen utama di dunia. Ada empat komoditas strategis yang dipegang Indonesia, yaitu kelapa sawit, padi, kakao dan perikanan.
“Atas dasar inilah, BPS perlu melakukan sensus pertanian untuk mengetahui perubahan struktur pertanian di Indonesia, termasuk di Provinsi Sulteng. Sebab transformasi sistem pertanian dan pangan akan menentukan masa depan pangan dan dunia,” jelasnya.
Berbicara tentang ST2023, Sensus Pertanian 2023 telah dirancang agar hasil yang diperoleh berstandar internasional yang mengacu pada program Food and Agriculture Organization (FAO) yang dikenal dengan nama World Programme for the Census of Agriculture (WCA).
Hasil ST2023 harus menjadi data dan informasi pemerintah dalam merancang transformasi pertanian di Indonesia yang berkelanjutan dan memastikan peranan Indonesia di tataran global.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG