Palu – Pelaksanaan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1446 H / 2024 yang digelar oleh Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Kamis (10/10), di Kompleks Perguruan Alkhairaat Pusat turut membawa berkah bagi pedagang Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menggelar dagangan mereka di sekitar lokasi. Acara ini dilaksanakan di area pendidikan yang didirikan oleh pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri, atau Guru Tua.

Kemeriahan perayaan Maulid yang dirangkaikan dengan berbagai acara oleh Pengurus Pusat Wanita Islam Alkhairaat (PP WIA) menjadi ajang kegembiraan bagi masyarakat Kota Palu dan sekitarnya dalam menyambut bulan Maulid, memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok teladan bagi umat Islam.

Suhban Lasawedi, selaku panitia kegiatan, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menyukseskan acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, Ketua Umum PB Alkhairaat Habib Mohsen Alydrus, serta perwakilan dari Gubernur Sulawesi Tengah dan Wali Kota Palu.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah memberikan pengamanan dengan baik sehingga acara Maulid Nabi berjalan lancar,” ujar Suhban.

Lebih lanjut, Suhban menambahkan bahwa meriahnya acara ini juga membawa berkah bagi banyak pedagang yang menjajakan dagangannya di luar kompleks Alkhairaat. “Alhamdulillah, para pedagang juga merasakan berkahnya. Meskipun kami tidak secara khusus mengundang mereka untuk berdagang di acara tersebut, rezeki mereka tetap mengalir dengan banyaknya dagangan yang laku,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa hal ini tampaknya sudah menjadi tradisi, di mana setiap kali ada acara di Alkhairaat, para pedagang hadir meskipun tidak tahu dari mana mereka berasal. “Sepertinya ini sudah menjadi tradisi, di mana setiap ada kegiatan di Alkhairaat, para pedagang selalu hadir dan mendapatkan berkah rezeki,” tambah Suhban, yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SD Alkhairaat.

Suhban menutup dengan mengatakan bahwa pendiri Alkhairaat, Guru Tua, juga dikenal sebagai seorang pedagang di sela-sela waktunya atau ketika melakukan perjalanan ke berbagai daerah, selalu membawa dagangannya sebagai salah satu kegiatan sehari-harinya.

Reporter: Hady
Editor: Nanang