Balaroa Bergerak, Petobo Bertindak

oleh -
Sejumlah fungsionaris Forum Warga Korban Likuifaksi Petobo, saat akan menghentikan proses pekerjaan huntara, Rabu (16/01). (FOTO: IST)

Forum Warga Korban Likuifaksi Hentikan Pembangunan Huntara

PALU – Salah satu aspek distransisi pemulihan yang digenjot pemerintah di Pasigala, pascabencana adalah pembangunan hunian sementara (huntara). Volume yang ditarget adalah 1.200 unit atau 14.400 bilik.

Gawean bernilai pagu Rp700 miliar itu, yang selesai terbangun tidak lebih dari 400 unit sampai dengan awal Januari 2019 ini.

Khusus di shelter Petobo atas, sebagai shelter terpadat di Kota Palu, saat ini telah terbangun 78 unit dari target 100 untuk kebutuhan hampir 4.000 jiwa pengungsi atau korban likuifakasi. Sejauh ini, mereka masih menghuni di tenda-tenda relawan di lokasi yang berbatasan dengan Desa Ngatabaru.

Menyikapi hal itu, Rabu (16/01) pukul 11.00 Wita, para korban yang berhimpun dalam Forum Warga Korban Likuifaksi Petobo, akhirnya bertinda dengan menghentikan paksa pekerjaan pembangunan huntara di wilayah itu.

BACA JUGA :  STQH Tingkat Kabupaten Sigi Dibuka

Terlihat sejumlah fungsionaris forum menemui empat perusahaan pelaksana tender proyek huntara di Petobo.

Ketua Forum, Yahdi Basma, saat menemui kepala tukang dari PT. PP (Perusahaan Perumahan), mengatakan, sikap forum itu, selain untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama korban di Balaroa, juga didorong sikap partisipatif warga agar pemerintah dapat menghindari pemborosan penggunaan keuangan negara.

Sementara Wakil Ketua Forum, Umar B. Pantorano, menambahkan, sikap ini diambil karena pemerintah tidak pernah mengajak dialog warga atas semua keputusan dan program pemulihan pascabencana.

BACA JUGA :  Pemkab Parimo Kembangkan Sistem Pertanian Organik

“Padahal kan apa yg dibangun pemerintah serta para pihak adalah dalam rangka pemenuhan hak-hak korban. Nah, bikin sesuatu untuk korban, koq tidak mengajak korban bicara?”, kesal Umar.

Setelah dialog, pengurus forum beranjak ke perusahaan selanjutnya untuk menghentikan kegiatan.

Selain PT.PP, tiga perusahaan lainnya yang mengerjakan huntara di Petobo adalah PT. Adhi Karya, PT. Nindya Karya dan PT. Wika.

Dalam pertemuan ringkas itu, keempat manajemen perusahaan tersebut, semuanya mengakomodir sikap forum untuk menghentikan proses pekerjaan yang sedang berlangsung. (RIFAY)