PALU- Badan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar fokus grup diskusi (FGD) “Publikasi Praktik dan temu bisnis kelompok perhutanan sosial Sulawesi Tengah, bertempat di Relawan Orang dan Alam (ROA), Jalan Dayodara,Kota Palu, Sabtu (8/11).

Ketua AP2SI Sulteng Hamdan menjelaskan kegiatan FGD tersebut bertujuan meningkatkan penguatan kapasitas Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) dampingan dari AP2SI Sulteng.

“Guna berkolaborasi kedepan ada hubungannya dengan perhutanan sosial,” kata Hamdan usai FGD.

Secara umum ujar Hamdan,untuk penguatan AP2SI Sulteng untuk sarana pengembangan pengelolaan perhutanan sosial sebagai perwujudan wilayah kelola rakyat (WKR) menuju keadilan ekologis.

Dalam FGD tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi di antaranya bagi AP2SI agar bisa mengidentifikasi potensi KPS/Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) baik kelembagaan, kawasan dan usaha. Serta membangun kemitraan dengan pihak lain.

Untuk lembaga pendamping agar memberi penguatan KPS/KUPS, membantu pengembangan potensi, pemasaran dan lain-lain.

Direktur ROA Sulteng Subarkah memaparkan perjalanan serta berbagi pengalaman serta tantangan dalam membangun ROA E Store didedikasikan untuk memasarkan hasil produk daerah, menjadi dampingan demi kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat setempat.

Hadir dalam FGD diantaranya perwakilan Sikola Mombine, KOMIU, Ekonesia dan lainnya

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG