SIGI – Yayasan Darul Ulum Sunju Kabupaten Sigi menyatakan dukungannya terhadap upaya Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Tahun 2025 dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran di wilayah Kabupaten Sigi, khususnya di Kecamatan Marawola.
Ketua Yayasan Darul Ulum Sunju, Ustadz Muhammad Yasir Ramli, mengatakan, lembaga yang dipimpinnya tidak pernah mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan negara.
“Di kelompok Yayasan Darul Ulum Sunju tidak pernah diajarkan untuk tidak menghormati bendera Merah Putih ataupun menganggap pemerintah sebagai thaghut,” tegasnya.
Yayasan yang beralamat di Jalan Teratai, Desa Sunju, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi ini didirikan pada tahun 2018 dengan tujuan utama untuk mengembangkan pendidikan agama dan dakwah Islam di tengah masyarakat.
Aktivitas santri di yayasan tersebut mencakup berbagai bidang ilmu keislaman, antara lain Tahfidzul Qur’an, ilmu Tajwid dan Tahsin, Fiqih dasar, Hadis, Adab-adab dan Sunnah, serta dakwah.
Menurut Ustadz Yasir, pendirian yayasan ini dilatarbelakangi oleh keinginan kuat untuk menanamkan pemahaman agama yang benar kepada para santri sejak usia dini.
Ke depan, kata dia, yayasan ini rencananya akan dikelola oleh putra beliau yang saat ini sedang menempuh pendidikan lanjutan.
Yayasan Darul Ulum Sunju menegaskan bahwa pihaknya sangat tidak sepaham dengan kelompok-kelompok yang melakukan aksi teror dan kekerasan yang mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat.
“Kami siap membantu tugas-tugas Polri, khususnya Satgas Madago Raya, dalam meminimalisasi penyebaran paham radikal di wilayah kami,” tambahnya.
Selain itu, yayasan juga menyatakan komitmennya untuk turut menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah Kabupaten Sigi.
Pihak yayasan juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Satgas Madago Raya yang telah berkunjung ke Yayasan Darul Ulum Sunju untuk memberikan arahan dan penguatan pentingnya menangkal paham-paham radikal, baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam lembaga pendidikan Islam. *