PALU – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menghadiri kegiatan penanggulangan stunting yang dilaksanakan Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin (2/9).
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengatakan, penurunan stunting di Sulawesi Tengah adalah bentuk komitmen dari program yang dilaksanakan Pemprov Sulteng sebagai upaya mempersiapkan generasi emas untuk Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Saya berharap agar gerakan penurunan stunting ini terus dilaksanakan dan digelorakan, guna membangun semangat bersama, untuk membantu warga masyarakat keluar dari masalah stunting. Olehnya perkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan”, ujar Rusdy Mastura.
Lanjut Rusdy Mastura mengatakan, bahwa kita masih menghadapi berbagai tantangan dalam menurunkan angka prevalensi stunting, untuk mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas dimasa mendatang.
Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah masih harus bekerja keras secara kolaboratif dan gotong royong, bersama seluruh stakeholder dalam rangka menurunkan prevalensi stunting sesuai target 14 persen di tahun 2024, meskipun hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Sulawesi Tengah mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan adanya penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1 persen dari tahun 2022 sebesar 28.2 persen menjadi 27.2 persen. Hasil ini menjadikan Sulteng sebagai salah satu dari 18 provinsi yang mengalami penurunan prevalensi stunting se-Indonesia.
Selain siaran stunting, juga dirangkaikan dengan kegiatan pengurangan pola buang air besar sembarangan (BABS) oleh masyarakat, dalam rangka membentuk pola hidup sehat bagi masyarakat.
Di akhir sambutannya, Gubernur Sulawesi Tengah juga menyampaikan apresiasinya kepada Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten Poso yang telah berkolaborasi melaksanakan kegiatan siaran stunting dan mengajak perangkat daerah dalam memberikan bantuan bahan makanan untuk disalurkan kepada masyarakat yang terindikasi stunting di Desa Tambarana.
Reporter: IRMA/***