MOROWALI – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali sebagai bagian dari Group MIND ID berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes).
Penghargaan tersebut diberikan dalam Pertemuan Nasional Adinkes 2024 di Palembang, Sumatera Selatan, belum lama ini.
Penghargaan ini atas respon PT Vale terhadap ancaman serius penyakit menular seperti AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) di Indonesia.
Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menjalin sinergi dengan instansi kesehatan untuk memberikan dampak signifikan pada kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan proyek.
Penghargaan yang diraih ini mencerminkan eratnya kerja sama dengan dinas-dinas kesehatan untuk memastikan akses kesehatan yang lebih baik, terutama bagi masyarakat di sekitar area proyek.
“Penghargaan ini adalah bukti dari kerja keras seluruh tim kami dalam memastikan kesehatan dan keselamatan di lingkungan proyek selalu menjadi prioritas,” ujar Head of Bahodopi Project, Wafir.
Menurutnya, penanggulangan ATM bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama.
“Kami merasa bahwa ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan kami,” katanya.
Sebagai langkah ke depan, PT Vale IGP Morowali berencana memperkuat program-program pencegahan ATM dengan meningkatkan kesadaran di kalangan seluruh pemangku kepentingan, termasuk karyawan dan kontraktor.
“Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi dengan Adinkes serta dinas kesehatan daerah agar dampak program kami semakin luas dan signifikan,” tambah Wafir.
PT Vale juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran terkait pencegahan dan penanganan dini penyakit ATM.
Melalui program-program sosialisasi, perusahaan memastikan bahwa baik karyawan maupun masyarakat sekitar terlibat aktif dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam operasi kami memahami pentingnya kesehatan, sehingga kita semua dapat bekerja dalam lingkungan yang lebih aman dan kondusif,” tegas Wafir.
Dia berharap, kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga kesehatan dapat terus diperkuat.
“Sinergi ini merupakan langkah awal dari perjalanan panjang untuk memerangi ATM, dan kami yakin upaya ini akan menghasilkan manfaat jangka panjang bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan kerja kami,” tutupnya.
Komitmen dalam bidang kesehatan tidak hanya terbatas pada karyawan, tetapi juga meluas kepada masyarakat di wilayah pemberdayaan sekitar proyek.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah edukasi HIV/AIDS yang telah dilakukan kepada siswa-siswa di wilayah sekitar proyek.
Selain itu, perusahaan terus memberikan berbagai bantuan kesehatan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. *