MOROWALI – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali menggelar peresmian sekaligus serah terima sekolah lapang organik di Desa Ululere, Bungku Timur, Morowali, pekan lalu.

Sekolah ini akan digunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat belajar para petani.

Serah terima dihadiri manajemen IGP Morowali dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, sejumlah kepala dinas, para kepala desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 13 desa pemberdayaan IGP Morowali, Camat Bungku Timur dan Bahodopi, Ketua Perkumpulan Petani SRI Organik Morowali (Pepsoli), serta 56 warga belajar yang merupakan petani organik.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Abdul Muttaqin Sonaru, mengapresiasi kepada PT Vale atas Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) yang mampu memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasi khususnya para petani.

Ia berharap, apa yang dilakukan PT Vale ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam rangka menghidupkan perekonomian, utamanya di sektor pertanian di wilayah operasi mereka.

Director of Mine Project IGP Morowali, Wafir, mengatakan, manajemen IGP Morowali turut berbangga dan bersyukur atas kolaborasi baik dari semua pihak mulai dari pemerintah daerah, kecamatan dan desa untuk menghadirkan program bagi kemajuan masyarakat di sektor pertanian.

“Kami percaya bahwa secara jangka panjang, program ini bisa mendorong peningkatan kesejahteraan petani sekaligus berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui konsumsi beras dan sayur organik,” lanjutnya.

Wafir juga menyampaikan, beras organik yang dihasilkan oleh petani binaan telah memperoleh sertifikat dari Inofice, lembaga sertifikasi organik.

Hal ini menandakan beras organik hasil petani binaan IGP Morowali telah melalui proses pengujian dan dinyatakan bebas dari bahan kimia berbahaya sehingga aman dikonsumsi.

“Besar harapan kami, kolaborasi baik yang sudah terjalin ini dapat terus berlanjut agar tercipta masyarakat Morowali yang sehat, mandiri dan sejahtera,” tegasnya.

Faisal Suma, Ketua Pepsoli Bungku Timur pun mengakui program pertanian organik ini sangat membantu petani, karena dapat menekan biaya produksi.

“Sebelum melakukan tani organik, kami mengeluarkan biaya produksi yang besar. Namun ketika beralih ke pertanian organik, biaya produksi yang kami keluarkan tidak sebesar sebelumnya. Salah satu faktornya adalah kebutuhan pupuk kami produksi sendiri sehingga tidak perlu lagi beli pupuk. Untuk itu, mewakili para petani organik, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Vale atas Program PSRLB ini,” tutupnya.

Pada waktu bersamaan, para petani mempresentasikan hal apa saja yang mereka lakukan kepada manajemen IGP Morowali serta seluruh pemangku jabatan yang hadir. Ada pula pemaparan hasil lokakarya yang telah dilaksanakan sehari sebelumnya.

Pada kesempatan itu, para pemangku kepentingan memberikan umpan balik secara langsung kepada para petani. *