Polemik Murid Belajar Melantai, Kadis Dikbud Tepis Karena Minim Perhatian Pemerintah

oleh -
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hard, S.Pd, M.Pd. (FOTO : facebook Hari II)

PALU – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisbud) Kota Palu, Hardi membenarkan murid di SDN 1 dan 2 Petobo masih belajar melantai. Namun, dirinya menepis jika itu terjadi karena minimnya perhatian pemerintah pada sektor pendidikan.  

Hardi yang dikonfirmasi via ponsel, Rabu (4/01) sore menyampaikan, SDN 1 dan 2 Petobo dibangun oleh PUPR pasca bencana 2018 lalu, dan saat ini belum  diserahkan kepada pemerintah Kota Palu.

Kata Hardi, pekerjaan sekolah itu sempat stagnan, dan saat ini kembali dilanjutkan setelah PUPR kembali melelang pelaksanaan pembangunannya.

“Saat pembangunannya terhenti lalu, fasilitas di sekolah itu banyak yang rusak dan hilang. Sebenarya murid-murid masih belajar di Hunian sementara, tetapi karena sering hilang-hilang barang di sana itu, maka atas persetujuan bersama, agar tidak ada lagi yang kehilangan atau rusak-rusak, kami putuskan agar sekolah itu sudah digunakan dengan menggunakan fasilitas yang ada, meski belum rampung 100 persen,” jelasnya.

Meski begitu, Hardi menyampaikan, untuk pengadaan mobiler dua sekolah itu, pemerintah Kota Palu telah menganggarkan di tahun 2023 ini.

Bukan hanya dua SD itu, Hardi menambahkan, ada tiga sekolah lainnya yang terdampak likuifaksi, di Kelurahan Balaroa. Berdasarkan informasi dari pihak PUPR, tahun ini juga akan membangun tiga sekolah di daerah tersebut.

“Ada SD dan juga SMP, januari ini akan dilelang pekerjaannya. Kalau januari dilelang, kita perkirakan sekitar Maret dimulai pembangunannya,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam kunjungan anggota DPRD Kota Palu, Selasa 3 Januari 2023 menemukan murid-murid SDN 1 dan 2 Petobo belajar melantai. (YAMIN)