PALU – Lurah Donggala Kodi, Nurhaya Ch Haslisa sebagai pimpinan wilayah pembangunan Anutapura Medical Center (AMC) RSU Anutapura Palu, mengaku tidak pernah diajak koordinasi oleh pelaksana proyek, PT. Adhi Karya.
Koordinasi yang dimaksud adalah penyiraman jalan di sekitar area proyek, akibat debu dan dampak lain dari pekerjaan tersebut.
“Saya tidak pernah menerima laporan atau mereka berkoordinasi mau siram-siram jalan. Tapi kok dibilang telah berkoordinasi ke saya,” ungkap Lurah Donggala Kodi, Nurhaya Ch Haslisa, kepada media ini, Rabu (10/08).
Seharusnya, kata dia, pihak kontraktor (PT Adhi Karya) hendaknya tetap berkoordinasi dengan dinas terkait dan memperhatikan kesehatan lingkungan, termasuk penyiraman jalan (aspal) di Jalan Tolambu.
Menurut Lisa, sapaan akrabnya, ia pernah bertemu dengan Poniman, selaku Koordinator Pekerja PT Adhi Karya, sebanyak dua kali.
Pertama, kata dia, yang bersangkutan hanya melaporkan akan ada pekerjaan pembangunan AMC dan pertemuan kedua kalinya dikediaman warga yang mengadakan syukuran.
Saat itu, kata dia, turut hadir sejumlah unsur yakni, seperti Kasi Intel Korem Mayor Samsul, Wakapolsek Palu Barat, Bhabinkantibmas Donggala Kodi Joko Hermanto, Bhabinsa Donggala Kodi La’anti dan Ketua RT 004/RW 004 serta tokoh masyarakat dan beberapa warga.
“Pada saat itu membahas persoalan jam kerja agar jangan mengganggu waktu istirahat. Masalah tersebut memang sudah selesai dengan kesepakatan bersama,” jelasnya.
Namun ia meluruskan bahwa pertemuan tersebut tidak pernah membicarakan soal penyiraman jalan.
Pihaknya berjanji akan memanggil pihak Adhi Karya yang telah menyebut adanya koordinasi tersebut.
Pada dasarnya, kata dia, Pemerintah Kelurahan Donggala Kodi sangat mendukung pembangunan kembali RSU Anutapura yang hancur akibat bencana alam 28 September 2018 lalu karena sangat bermanfaat bagi warga palu dan sekitarnya. Ia pun berharap agar pembangunan RSU Anutapura bisa selesai tepat waktu.
“Saya meminta agar dalam proses pekerjaannya, pihak kontraktor kiranya dapat memperhatikan kondisi lingkungan sekitar proyek, baik lingkungan sosio fisiologis penduduk sekitar maupun dampak lingkungan di sekitar proyek,” tutupnya.
Sebelumnya, Manager Engineering PT Adhi Karya, Udah yang ditemui di lokasi proyek mengaku belum mengetahui persip permasalahan yang telah mencuat saat ini, khususnya terkait penyiraman jalan.
“Saya baru satu minggu disini pak, jadi belum banyak tahu persoalan. Saya juga masih melakukan koordinasi secara internal,” ujar Udah, ditemui Jumat (05/08) lalu.
Poniman yang ikut hadir saat itu, menjelaskan, pihak PT Adhi Karya telah melakukan koordinasi terkait penyiraman jalan itu ke pihak kelurahan.
“Sebelum proyek ini dimulai, kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kelurahan Donggala Kodi, pihak Polsek serta warga sekitar proyek. Penyiraman yang kami lakukan tiga kali sehari itu, sudah dikoordinasikan kepada pihak kelurahan,” jelasnya.
Ketika disinggung bagaimana koordinasi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dalam hal ini Dinas PU Kota Palu, baik Poniman maupun Udah agak sedikit bingung terkait koordinasi itu.
“Intinya kami telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan tempat proyek ini, serta ke pihak polsek,” tandasnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay