Pengungsi di Parimo Mulai Terserang Berbagai Penyakit

oleh -
Warga Parimo yang berada dilokasi pengunsian di Jalur dua Parigi. (FOTO : MAL/MAWAN)

PARIGI- Para pengungsi di Parimo yang menempati Alun-alun Kantor Bupati dan Taman Masigi, mulai terserang sejumlah penyakit diantaranya Diare, Gatal-gatal serta Infeksi Saluran pernapasan (Ispa).

Penyebab terserangnya sejumlah penyakit bagi korban gempa di Parimo, diakibatkan kondisi lingkungan tidak lagi steril karena banyaknya sampah yang berserakan, bantuan air bersih yang tidak higienis serta kondisi kondisi udara ditempat pengunsian.

Salah seorang warga Aswadin (40) mengatakan, kurang lebih dua minggu berada di lokasi pungungsian dirinya serta warga lainnya sudah mulai terserang berbagai penyakit.

“Saya sendiri sudah terserang penyakit yakni batuk-batuk dan diare selama berada di lokasi ini,” ujarnya.

Ia mengetakan, apabila tidak ada penanganan yang serius dilakukan akan berdampak terserang bagi warga lainnya. Saat ini, warga dengan mudah terserang penyakit ditambah lagi keberadaan anak-anak yang rentan, maka harus ada perhatian serius dari pemerintah daerah.

“Kami sudah melaporkan kepada pemerintah terkait kondisi ini, tinggal menunggu saja apakah direspon atau tidak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Parimo Dr. Revy yang ditemui Senin (15/10) membenarkan kondisi warga Parimo yang berasal dari Kelurahan Bantaya, Loji, Maesa, Kampal dan beberapa Desa lainnya di Eks Kecamatan Parigi. Pihaknya sudah turun langgsung ditempat pengunsian untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Tim kami sudah terbentuk sejak dua hari paskah gempa tersebut dan telah mendirikan beberapa Posko yang berada di Ibu Kota Kabupaten, diantaranya RSUD Anutaloko dan Taman Masigi,” terangnya.

Kata dia, meskipun ada penanganan yang dilakukan tetapi kondisi lingkungan kurang mendukung, maka penyakit dengan mudah menyerang warga dipengunsian, karena banyaknya sampah yang menjadi sarang bakteri, tempat penampungan air dan lain sebagainya.

Untuk itu, harus menjadi perhatian bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta masyarakat yang berada dilokasi tersebut, meskipun pihaknya telah berupaya melakukan pencegahan tetapi tidak ada kesadaran percuma saja.

“Ketersedian stok obat-obatan untuk diberikan kepada warga sudah cukup, tetapi kondisinya seperti itu pasti tidak bisa disembuhkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, sejauh ini pihak dineks telah menyiapkan Dokter dan Perawat berada di Posko untuk melayani warga yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan. (MAWAN)