PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, memberikan arahan dalam pertemuan kepala sekolah dan guru bersama pihak Sampoerna, Kamis (13/04).

Pertemuan kali ini merupakan realisasi dari program Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru melalui magang.

“Ini merupakan realisasi kedua. Kemarin kita belum didampingi Sampoerna, tahun ini sudah didampingi pihak Sampoerna,” ucapnya.

Ia berterima kasih, karena dalam program magang yang kedua kali ini, Pemerintah Kota Palu dapat bekerjasama dengan pihak Sampoerna.

Melalui pelaksanaan magang ini, pihaknya ingin lebih memantapkan kepala sekolah dan guru agar mampu mentransfer apa yang menjadi tujuan dari pemerintah terkait pendidikan.

“Kalau ingin sekolah bagus, yang dimantapkan itu manajernya atau pimpinannya dulu. Diharapkan dari pimpinannya itu mampu men-deliver apa yang menjadi goals dari kita pemerintah terkait pendidikan,” jelasnya.

Ia menyatakan pengiriman kepala sekolah dan guru keluar daerah untuk melaksanakan magang ini, bukan berarti menandakan pendidikan di Kota Palu tertinggal. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kepala sekolah dan guru dari Kota Palu yang telah mendapatkan penghargaan secara nasional.

Namun demikian, kata dia, pelaksanaan magang ini akan semakin menguatkan diri para kepala sekolah dan guru untuk mengadopsi sekolah lain, berkaitan dengan mana saja yang belum diterapkan hingga belum kuasai.

“Supaya khazanah kepimpinan kepala sekolah semakin menguat. Karena majunya sekolah itu tergantung dari kepala sekolah. Kalau kepala sekolahnya mampu memenajemen dengan baik seluruh stakeholder dalam sekolah, maka saya yakin kita akan lebih baik. Apalagi dengan reward yang kita berikan, seperti Rp2 miliar untuk sekolah berprestasi dan lainnya,” katanya.

Terkait ini, Hadi meminta kepada para kepala sekolah agar mulai identifikasi apa yang menjadi kekurangan dari sekolahnya masing-masing untuk menjadi fokus kepala sekolah yang melaksanakan magang.

“Kita harus tahu apa kelemahan kita, supaya kita mempelajari dalam waktu tiga bulan magang ini. Sehingga masuk tiga bulan yang kita lewati, betul-betul berjalan efektif. Jangan sporadis. Identifikasi apa yang jadi kelemahan kita dan kita jangan malu mengakuinya,” tekannya.

Ia juga menekankan agar para kepala sekolah membuat perencanaan seperti analisa perubahan, setelah melaksanakan magang, agar dapat diketahui outcame dari program magang kepala sekolah dan guru ini.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay