SIGI – Komunitas Bioskop Todea untuk pertama kalinya mempersembahkan program Lapak Baca Sigi dengan melakukan pemutaran film sekaligus menggelar lapak baca bertajuk “mantara” di pelataran Taman Taiganja, Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sabtu (21/09).
Mantara yang dalam bahasa Kaili berarti menonton merupakan wujud eksplorasi para sineas lokal menangkap isu sosial, budaya dan perspektif pribadi yang hidup di masyarakat.
Komunitas yang terafiliasi dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) Todea ini memang mengupayakan film-film alternatif lokal maupun non-lokal untuk diperkenalkan kepada masyarakat Sigi dan sekitarnya. Pun sebagai komunitas yang mendorong gerakan literasi, Bioskop Todea berencana melaksanakan mantara secara rutin.
Penanggung jawab program, Dinul Yakin mengatakan minat baca yang tergolong rendah di masyarakat masih menjadi tantangan utama bahkan sejak pembukaan program lapak baca Sigi.
“Kegiatan ini sebagai langkah awal untuk melihat bagaimana para audiens berkenalan dengan kegiatan literasi, walaupun jumlah peminatnya masih jauh dari harapan program ini menjadi saksi dari semangat yang mendorong kita untuk terus belajar dan berkarya meskipun rintangan selalu hadir di sepanjang perjalanan,” tutur Dinul filmmaker asal Sigi itu.
Dalam kegiatan ini, gelaran buku yang hadirkan berasal dari koleksi pribadi TBM Todea, sumbangsih dari Nemu Buku dan beberapa lainnya berasal dari komunitas literasi. Sementara itu, sebanyak 10 film dokumenter yang ditayangkan di akhir sesi kegiatan.
10 film tersebut antara lain : Punggawa Laut Sumbawa, Pau Lipu, Candu, Are We Still Friends?, Tugas Akhir, Nogi 1957, Rindu Tenggelam, Suara dari Kehilangan, Salah Sendiri Jadi Seniman, Warisan Budaya Tanpa Suara.
Acara ini didukung oleh komunitas lokal seperti Forum Taman Baca Masyarakat Kabupaten Sigi, Dewan Kesenian Sigi, Pemerintah Desa Kalukubula, Pemerintah Desa Kabobona, Taman Baca Todea, Nemu Buku, dan Walhi Sulteng.
Dinul berharap dengan adanya acara mantara yang dipadukan dengan kegiatan lapak baca ini dapat menciptakan sinergi untuk menggaet antar komunitas lain untuk saling berkolaborasi membbangun budaya literasi di masyarakat setempat.
“Melalui langkah kecil ini, kami dapat menjadi bagian dari perubahan yang lebih dalam meningkatkan kualitas literasi di Kabupaten Sigi,” tutup Dinul.
Reporter : Mun