PAPUA – Jelang akhir perayaan ajang multy event empat tahunan, di PON XX Papua, atlet Sulawesi Tengah sukses merebut medali, melalui tiga Cabang Olahraga (Cabor) yang berbeda. Medali perak dari Cabor Atletik Noveldi Petingko, sementara dua medali perunggu diraih Nikita Syahrin Maqfira atlet karate yang turun di kelas Kumite + 68 Kg Putri serta atlet Paralayang yang turun di nomor Overall Tandem beregu putra, pasangan Ikal Rivaldi/Taiger Terawan serta pasangan Taufiq/Fadli Dg Salasa.
Humas KONI Sulteng Agus Manggona menilai, Noveldi Petingko berhasil mengulang sejarah Sulteng pada PON V Tahun 1961 di Bandung Jawa Barat. Di mana ketika itu, Sulteng meraih medali perak melalui pelari marathon Arie Samana. Begitu pun di Cabor Paralayang. Rivaldi Cs, sukses pecahkan telor bagi Paralayang Sulteng, karena selama mengikuti PON, baru kali ini berhasil dan sukses menyumbangkan medali. Sementara, Nikita Syahrin Maqfira, mengikuti jejak rekan setimnya Yuningsih Christiana Masoara yang berhasil mempersembahkan medali perunggu melalui nomor kata perorangan putri.
Ketum KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu usai menyaksikan laga tarung atlet karate di GOR Politknik Penerbangan Kota Jayapura mengungkapkan, bahwa perolehan ini jelas menorehkan sejarah tak terlupakan dan membanggakan. Selamat untuk para atlet karena telah mengharumkan nama daerah.
Raihan medali hari ini kata Nizar, tidak hanya menambah torehan medali bagi Sulteng, namun ini menjadi pemicu semangat dan motivasi bagi atlet-atlet yang akan bertarung sebelum berakhirnya PON XX pada 15 Oktober 2021.
“Masih ada tiga momor tarung yang akan diikuti atlet Karate kita. Kemudian di Cabor Renang Kolam 100 meter dan Bilyard yang telah masuk babak perempat final,” ujar Nizar Rahmatu Tadi Malam Selasa (12/10) berada di Papua.
Menurut Nizar, jika dari ketiga Cabor ini, kembali sukses dan berhasil menyumbangkan dua medali emas, tentunya rekor PON XV Tahun 2000 di Jawa Timur terpecahkan. Namun jika atlet kita hanya bisa menyumbangkan dua medali emas, maka hanya bisa menyamai torehan medali pada PON XII Tahun 1989 di Jakarta.
“Yang jelas capaian kali ini, wujud prestasi Sulteng. Ini juga akan menjadi evaluasi bagi KONI Sulteng agar terus berbenah dan memperbaiki kekurangan-kekurangan, sehingga di PON XXI 2024 mendatang, capaian ini akan lebih besar lagi,” ujar Nizar menutup wawancaranya.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG