OLEH: Habib Ali bin Muhammad Aljufri
(Ketua Umum PB Alkhairaat)
Janganlah lewatkan malam nisfu syaban itu. Soalnya ada tiga amalan utama yang bisa dilakukan di malam Nisfu Syaban tersebut: Pertama, memperbanyak doa. Karena Allah SWT akan mengabulkan doa setiap muslim, kecuali orang-orang yang di dalam hatinya masih terdapat kemunafikan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan al-Dailami, Imam ‘Asakir, dan al-Baihaqy, Rasulullah Saw bersabda: “Khamsu layaalin laa turaddu fiihinna ad-da’watu. Awwalu lailatin min Rajaba wa lailatun-nishfi min sya’baana wa lailatul jum’ati wa lailatayil-‘iidaini.” Artinya: “Ada 5 malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam jumat, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha.”
Selanjutnya yang kedua membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat mulia ini dapat di baca kapan pun di manapun, akan lebih baik lagi jika di baca pada Malam Nisfu Syaban. Dan yang ketiga adalah memperbanyak istighfar.
Ketiga amalan itu bisa dilakukan oleh seluruh umat islan di malam Nisfu Syaban ini tentunya akan membuat orang-orang bersih tanpa dosa dalam menghadapi bulan suci Ramadhan yang sudah didepan mata. Apalagi dalam kondisi umat diserang wabah virus Corona Covid – 19 , maka malam nisfu syaban ini sejatinya ummat makin khyusu’ bermunajat.
Oleh karena itu sungguh merugi orang –orang melewati malam nisfu syaban tanpa ada pembacaan dan lainnya.
“Man ahya lailatal-‘iidaini wa lailatan-nishfi min sya’baan lam yamut qalbuhu yauma tamuutul-qulub.” Artinya: “Siapa saja yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam Nisfu Syaban, niscaya tidaklah akan mati hatinya pada hari dimana pada hari itu semua hati menjadi mati”.
“Wa qad jumi’a du’aa’un ma’tsuurun munasibun li haalin khaashin bi lailatin-nishfi min sya’baana. Yaqra’uha al-muslimuuna tilkal-lailata al-maimuunata furaadaa wa jam’an fii jawaami’ihim wa ghairiha. Yulaqqinuhum ahaduhum dzalikad-du’aa aw yad’uu wa hum yu’minuuna kama huwa ma’lum. Wa kaifiyatuhu: tuqro’u awwalan qabla dzalikad-du’a ba’da shalaatil maghrib suuratu Yasin.”
Artinya: “Sungguh telah dikumpulkan doa mathur yang terkait khusus dengan malam Nisfu Syaban. Doa tersebut dibaca oleh para muslimin pada malam yang diberikan anugerah, baik secara sendiri-sendiri maupun berramai ramai. Seorang dari mereka membacakan (mentalqin) doa tersebut dan jamaah mengikutinya atau ada juga salah seorang yang berdoa dan jamaah mengaminkan saja sebagaimana maklumnya. Adapaun caranya: membaca surat Yasin 3 x setelah magrib, baru dilanjutkan dengan berdoa”
Meski begitu tak semua umat Islam Indonesia sependapat dengan tradisi menghidupkan malam Nisfu Syaban. Untuk itu, sikap saling menghormati perlu dikedepankan. Terlebih, amaliah menghidupkan malam Nisfu Sya’ban merupakan persoalan fur’iyyah yang diisi ibadah untuk mempertebal keimanan. Wallahul Mustaan
MUTIARA HADITS
Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulullah saw, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban.” Rasul saw bersabda, “Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.” (HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)