PALU- Penulis Buku Nasionalisme Ulama Habib Idrus bin Salim Aljufri, Dr. Gani Jmat menegaskan Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-jufri bukan penggagas merah putih seperti diperdebatkan di media sosial (Medsos).

“Saya mohon maaf dan mempertegas untuk menyampaikan hal ini, sebab  saya telah didiskusikan bersama dengan Habib Ali dan Habib Saggaf tentang hal itu,” kata Akademisi IAIN Palu Dr.Gani Jumat dalam dialog kebangsaan virtual yang diinisiator Media Alkhairat Online, Sabtu (29/8).

Menurutnya, Habib Saggaf tidak tahu kalau Guru Tua penggagas merah putih, yang dia tahu Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-jufri
mengumandangkan di syairnya tentang “Setiap bangsa mempunyai lambang kemuliaan dan kebesarannya masing-masing, dan lambang kebesaran kami bangsa Indonesia adalah Merah-Putih”.

Ia menyebutkan, dan syair itu dikumandangkan dua minggu setelah kemerdekaan Republik Indonesia.

” Jadi data dari mana, kita  mengklaim Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua penggagas merah putih!” kata Gani.

Untuk itu, Gani Jumat menantang orang-orang yang mengatakan hal tersebut.

“Kita ingin memperkenalkan dan mempertegas nasionalisme Guru Tua dengan data sejarah yang jelas dan akurat, tidak boleh dengan data yang tidak akurat,” katanya.

Dia mengatakan, dengan memaparkan data yang ilmiah, maka itu adalah cara kita menghormati Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-jufri sebagai seorang tokoh Nasionalis, religius, progresif.

Dia bahkan telah berusaha melakukan komunikasi kepada  Kyai NU Masad AnAnwar mantan Wakil Sekjen PBNU yang menulis tentang jurnal tersebut, guna mengkonfirmasi beberapa data.

“Tapi sampai saat ini, upaya konfirmasi tersebut tidak direspon. Kalau datanya benar akan kita ambil,” katanya.

Dia mengatakan,  jurnal tersebut hanya 2 halaman tidak memiliki sumber data dalam penulisannya. Sementara untuk membuktikan sejarah Nasionalis Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri  harus benar-benar  melakukan penelitian, tidak boleh hanya sekadar ceramah di majelis taklim atau ceramah lepas, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Teliti dalam bentuk skripsi, tesis, jurnal dan seterusnya,” katanya.

Reporter: Ikram
Editor: Nanang