PALU – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu, Ansyar Sutiadi, membuka kegiatan dialog kebangsaan, Rabu (17/12).

Dialog kebangsaan tersebut akan berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 17 hingga 18 Desember 2025, dan diikuti oleh berbagai unsur masyarakat sebagai bagian dari upaya penguatan nilai-nilai kebangsaan di Kota Palu.

Kaban Kesbangpol Kota Palu, Ansyar Sutiadi, mengatakan, dialog kebangsaan memiliki makna yang sangat strategis, khususnya dalam memperkuat nilai-nilai persatuan, toleransi, serta semangat kebhinekaan di tengah masyarakat Kota Palu yang majemuk.

“Di tengah dinamika global, pesatnya perkembangan teknologi informasi, serta tantangan sosial yang semakin kompleks, kita dihadapkan pada berbagai potensi pergeseran nilai kebangsaan,” kata Ansyar.

Oleh karena itu, lanjutnya, dialog seperti ini menjadi ruang yang sangat penting untuk mempertemukan berbagai pandangan, memperkuat pemahaman kebangsaan, serta membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurutnya, Kota Palu sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai toleransi, kebersamaan, dan gotong royong, harus terus menjadi contoh dalam merawat keberagaman.

Kata dia, perbedaan suku, agama, budaya, maupun pandangan politik tidak boleh menjadi sumber perpecahan, melainkan harus menjadi kekuatan untuk membangun daerah dan bangsa secara bersama-sama.

Ia berharap, melalui dialog kebangsaan ini, seluruh peserta dapat berdiskusi secara terbuka, saling menghargai, serta merumuskan gagasan-gagasan konstruktif yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, khususnya di Kota Palu.

Pemerintah Kota Palu, lanjut Ansyar, berkomitmen untuk terus mendukung berbagai upaya penguatan wawasan kebangsaan, bela negara, serta pencegahan potensi konflik sosial, demi terciptanya stabilitas daerah yang kondusif, aman, dan harmonis sebagai fondasi utama pembangunan. ***