PALU – Mandeknya proses hukum kasus dugaan penghinaan dan ujaran kebencian terhadap Pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) kembali menuai protes dari keluarga Almarhum Pendiri Alkhairaat.
“Warga Alkhairaat mesti prihatin dan bersikap kasus ini. Yang dihina Plered itu Guru Tua, dialah simbol Alkhairaat yang sebenarnya. Harus kita jaga,” kata Muhammad Syarif Aljufri, putra Habib Alwi bin Muhammad bin Idrus bin Salim Aljufri, Kamis (30/10).
Kata dia,, Alkhairaat sebagai lembaga, kapan saja bisa berubah, baik dari struktur pengurusnya maupun aturan organisasinya. Tetapi, kata dia, peran Guru Tua mendirikan Alkhairaat, tidak ada yang bisa menandinginya.
“Tiada satu pun baik kami dari keluarga maupun Abna yang menyamai apa yang sudah dibuat Guru Tua. Kalau bukan jasa beliau entah kita semua jadi seperti apa sekarang ini,” kata Komisaris PT. Media Alkhairaat Online ini.
Ia meminta epada Kapolri dan Polda Sulteng agar serius menangani kasus ini. “Guru Tua tidak butuh pengakuan. Tapi apa yang sudah dia buat untuk bangsa nyata adanya. Negara harus hadir membelanya,” ujarnya.
Ia berterima kasih kepada Ustadz Husen Habibu dan Aliansi Abna Peduli Guru Tua yang telah gigih membela dan mengawal kasus Fuad Plered untuk menjaga marwah dan martabat Guru Tua sebagai simbol Alkhairaat. ***

