PARIGI-Sebanyak 77 orang Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katulistiwa Terpadu, jurusan keperawatan dan farmasi dilepas secara resmi untuk mengikuti Pendidikan Sistem Ganda (PSG). 77 orang siswa itu, terdiri dari 45 orang siswa kelas dua dan 32 orang siswa kelas tiga.
Pelepasan berlangsung di salah satu Ruang Kelas Belajar sekolah tersebut, dipimpin langsung pendiri SMK Katulistiwa Terpadu Kabupaten Parigi Moutong, Dr Safrillah Komi, Senin (4/9).
Dr Safrillah Komi mengatakan, dalam mengikuti PSG sebanyak 77 siswa akan ditempatkan di lokasi berbeda. Menurutnya, untuk siswa kelas dua akan dikosentrasikan di dua Rumah Sakit, yakni RS Bersalin Defina dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntalko Parigi, selama kurun waktu dua bulan
Sementara siswa kelas tiga, kata dia, akan disebar di enam puskesmas di wilayah utara Kabupaten Parigi Moutong, meliputi Puskesmas Kasimbar, Tinombo Selatan,Tinombo, Mepanga, Tomini dan Puskesmas Moutong.
“Dalam waktu tiga bulan setiap siswa PSG kelas tiga ini akan ditempatkan di Puskesmas secara acak dari dua jurusan berbeda,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, pelaksanaan PSG selain merupakan tuntutan akdemik yang tertuang dalam kurikulum pendidikan, dimaksudkan untuk mengaktualisasikan teori yang telah diperoleh dan memaduhkannya dengan dunia kerja sesuai jurusan masing-masing siswa.
Untuk mengukur capainnya, menurutnya, akan dilakukan evaluasi tiga minggu sekali dengan melibatkan pembimbing dan pihak berkompoten di tempat mereka mengikuti PSG, guna membahas masalah yang ditemukan selama mengikuti mengikuti praktek lapangan.
“Jadi, selain mereka mempraktekkan akan belajar kembali, karena tidak menutup kemungkinan selama mengikuti praktek lapangan dijumpai masalah yang tidak sesuai dengan teori dibangku sekolah,” tutur pria pendiri Yayasan Lintas Katulistiwa itu.
Sebab lanjut dia, saat ini pemerintah mengharapkan output dari pendidikan tidak hanya mengharapkan konektif semata, namun bisa lebih efektif dan memiliki psikomotorik, sehingga setelah lulus bisa menjadi tenaga siap pakai.
“Sekarang pendidikan sistem ganda inilah yang diharapkan mencetak siswa menjadi tenaga siap pakai. Artinya, setelah lulus jika mereka tidak mampu lagi melanjutkan kejenjang lebih tinggi mereka bisa bersaing di dunia kerja,” tutupnya. (BAMBANG)