PALU – Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi Tengah, Zainudin Tambuala mengingatkan kader-kader partainya, bahwa kader memiliki cita-cita perubahan yang besar. Kader tidak boleh hanya berpikir menjadi anggta DPRD semata.
“Kita memiliki karakterisik perubahan. Salah satunya kita tidak berpikir perubahan parsial, tapi perubahan menyeluruh. Tidak cukup jadi hanya berpikir sebagai anggota DPRD,” kata Zainudin Tambuala dalam kegiatan Halal bi Halal Ceria PKS Kota Palu, di Halaman Masjid Agung Darrusalam Palu, Ahad (16/7).
Menurutnya, kader harus memahami bahwa wilayah yang diubah oleh PKS itu luas.
“Kita harus tahu luasnya wilayah perubahan yang kita inginkan. Semua lini kehidupan butuh perubahan. Ekonomi butuh kita, Sosial butuh kita. Semua lini butuh kita. Peran serta kita luar biasa,” imbuhnya.
Selain karakteristika kader dalam perubahan, adalah berdasarkan aqidah yang benar. Kader tidak boleh menghalalkan segala cara untuk meraih perubahan.
Dan ketiga tambahnya, perubahan yang dilakukan harus bersifat humanis. Jangan sampai ada kader, membuat perubahan di satu pihak mengangkat orang lain dan menginjak orang lain.
Dalam perubahan yang humanis ini, jelas anggota DPRD Sulteng ini, sebagaimana peristiwa Fathul Makkah. Saat itu Sayidina Abu Bakar Siddiq membawa bapaknya, Abu Quhafa, menemui Rasulullah Muhammad SAW, agar mengislamkan ayahnya yang kala itu sudah tua namun masih musyrik. Sesampainya di hadapan Rasul, Rasulullah berkata, “Hai Abu Bakar, biarkan saya yang mendatangi ayahmu bukan ayahmu yang datang ke saya.”
Zainudin menjelaskan, dari kisah itu menunjukkan walaupun Rasul telah menguasai politik saat itu, tapi Rasulullah masih berjiwa humanis. (NANANG)