SIGI – PT Vale Indonesia Tbk dan Alkhairaat, berkolaborasi bersama konsultan Corporate Social Responsibility (CSR) Aliksa Organik SRI Consultant (AOSC), A+ CSR, dan Hatfield, melakukan panen perdana pertanian System of Rice Intensification (SRI) organik di Desa Walatana Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, Selasa (05/03).
Panen perdana ini sebagai wujud komitmen keberlanjutan PT Vale bersama konsultan CSR.
Luas lahan yang dipanen 1,3 hektar, dari total luasan lahan binaan mencapai 13 hektar (ha) yang terdiri dari padi SRI organik seluas 5,6 hektar dan 7,4 hektar luas lahan tanaman hortikultura dan palawija organik.
Panen dilakukan setelah 100 hari usia tanam. Dalam rentang waktu itu, perseroan bersama konsultan memberdayakan sebanyak 23 orang petani.
Mereka sebelumnya telah diberikan edukasi tentang cara bertani organik.
Manfaat dari program ini sangat dirasakan para petani karena mereka bisa mengurangi biaya produksi dan mendapatkan pelatihan sekaligus pendampingan dalam pembuatan pupuk organik.
Pupuk organik yang dihasilkan berupa pupuk padat kompos dan pupuk cair Mikro Organisme Lokal (MOL).
Bahan-bahan pembuatan pupuknya pun sangat mudah ditemukan dan sumbernya ada di lingkungan petani seperti kotoran hewan ternak, sisa makanan, dan batang pisang.
Ketua Kelompok Tani Milenial Desa Walatana, Zani mengungkapkan, pertanian organik dapat memberikan pemasukan dua kali lipat dibandingkan saat mereka menerapkan pertanian konvensional. Biaya produksinya pun dapat ditekan dengan hasil panen lebih berlimpah.
“Panen raya kali ini sesuai harapan bahkan melebihi. Sebelum menerapkan padi organik, petani menghasilkan empat hingga lima ton gabah dalam satu hektar,” ujarnya.
Setelah program ini, lanjut dia, pihaknya kami mendapatkan delapan ton lebih dalam satu hektar.
“PT Vale dan Alkhairaat mencerdaskan para petani, termasuk bagi pemuda yang ikut bertani,” kata Zani.
Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayyid Alwi bin Saggaf Aljufri, menyampaikan terima kasih pada PT Vale atas kepeduliannya pada keberlanjutan sektor pertanian.
“Terima kasih PT Vale telah memperkenalkan program penanaman padi organik pada petani. Hasilnya di luar dari ekspektasi. Semoga program ini berkelanjutan, sehingga bisa terus memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Habib Alwi.
Sementara itu, Direktur Corporate Affairs & General Administration PT Vale, Yusuf Suharso, mengatakan, sejak setahun lalu perseroan telah berdiskusi dengan tim Alkhairaat, sosialisasi program SRI Organik, memberikan edukasi kepada masyarakat, hingga akhirnya melakukan penen raya perdana dengan sekali percobaan.
Keberhasilan panen ini berkat dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Yusuf pun mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi Corporate Social Responsibility (CSR) para konsultan, Aliksa Organik SRI Consultant (AOSC), A+ CSR, dan Hatfield yang telah memberikan dukungan dalam pendampingan masyarakat.
“Program ini membuktikan, masyarakat bisa berdaya dan hasilnya luar biasa. Kualitas tanah di sini juga bagus, sehingga bibit mudah tumbuh hanya dengan sedikit perlakuan,” katanya.
Yusuf mengungkapkan, komitmen PT Vale dalam melakukan pemberdayaan masyarakat tidak hanya di area operasional perseroan, melainkan juga di luar area Kontrak Karya (KK).
“Dalam mewujudkan cita-cita perseroan yakni hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan. Bersama. PT Vale terus berupaya berkontribusi bagi tanah air Indonesia. Tidak hanya di area KK, tapi juga di luar area KK. Salah satunya di Provinsi Sulawesi Tengah dengan menggandeng Alkhairaat sebagai stakeholders strategis PT Vale di wilayah Sulteng,” ungkapnya.
PT Vale tercatat memiliki berbagai macam Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di berbagai bidang. Salah satunya pendampingan pertanian organik yang bertajuk Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB) dengan metode System of Rice Intensification (SRI) Organik.
Selain itu, ada juga program mendukung ekonomi kreatif, pendampingan kesehatan herbal, dukungan pembangunan infrastruktur.
Hadir dalam kegiatan panen raya yakni, Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, Gubernur Sulteng yang diwakili oleh Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Nelson Metubun, Kadis Pertanian Kab Sigi Rahmat Ikbal, Rektor Universitas Alkhairaat (Unisa), Umar Alatas, Dewan Adat Desa Walatana, Ketua MUI Kab Sigi, Ali Al Jufri, perwakilan Badan Usaha Milik Alkhairaat (BUMA),
Pemerintah Kecamatan Dolo Selatan, para konsultan, kelompok tani Desa Walatana, dan anggota Karang Taruna Desa Walatana. *