PT IMIP Mengolah Sampah jadi Rupiah

oleh -
Suasana pelatihan daur ulang sampah di sejumlah desa di Kecamatan Bahodopi, Morowali. (FOTO : Istimewa)

MOROWALI – Sebagai komitmen dan upaya nyata guna mendukung pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah di Morowali, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), terus berperan aktif menciptakan dan berupaya menjalankan inovasi daur ulang dan peduli terhadap sampah di pelbagai wilayah, khususnya di lingkar kawasan industri IMIP.

Sejak tahun 2019 silam, PT IMIP, secara konsisten mengimplementasikan program peduli sampah mulai dari gerakan bersih dari sampah, yang dilakukan bersama masyarakat dan relawan, pelatihan pengolahan sampah, hingga pendampingan pengelolaan sampah yang dilakukan bersama sejumlah desa di Kecamatan Bahodopi, Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Kita aktif mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya pada masalah sampah ini. Harapan kita, dari rangkaian aksi yang dilakukan bersama, dapat mereduksi jumlah timbulan sampah yang ada di masyarakat. Hari ini pun, kegiatan pengelolaan sampah dan pembuatan ecoprint (kain bermotif), yang berlangsung sejak tanggal 23 sampai 27 November 2022 ini, merupakan sebuah edukasi bahwa sampah itu memang harus diolah,” urai Hardianta Tarigan, Comdev/CSR Departemen External PT IMIP, saat ditemui di lokasi lahan SIDAYA (Sinergi Berdaya) PT IMIP, Desa Padabaho, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (28/11).

Kegiatan itu juga, kata Hardianta, bertujuan sebagai salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa, jelasnya lagi, hal ini menjadi tambahan pengetahuan bagi masyarakat di Kecamatan Bahodopi. Karena kegiatan seperti ini, baru pertama kali diselenggarakan di Kecamatan Bahodopi.

Di tempat yang sama, Camat Bahodopi, Tahir mengatakan, apa yang dilakukan perusahan merupakan sebuah aksi yang dapat berdampak positif bagi masyarakat Kecamatan Bahodopi. Apalagi, kata Tahir, peserta yang terlibat adalah mereka para ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).

“Instruktur yang dihadirkan oleh perusahaan juga (Griya Anyar, Dewata, Bali), sangat kompeten betul. Memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu kita, bagaimana memanfaatkan sampah di rumah tangga, membuat produk-produk home industri yang bisa bermanfaat untuk rumah tangga. Harapan kita, ada perubahan mindset dari masyarakat Bahodopi, yang menganggap sampah sebagai momok menakutkan, ternyata mempunyai manfaat ekonomi yang cukup tinggi,” jelas Tahir.

Dalam kegiatan pengelolaan sampah dan pembuatan ecoprint itu, diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 3 Desa di Kecamatan Bahodopi, diantaranya Desa Makarti Jaya, Fatufia,dan Desa Bahomakmur. Masing-masing dari desa itu, diwakili oleh 10 orang.

Reporter : Harits
Editor : Yamin