PALUv-  Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, secara resmi meluncurkan perubahan nama Masjid Agung Darusalam menjadi Masjid Raya Baitul Khairaat pada Jumat (7/2).

Kepala Biro Kesra Provinsi Sulteng Awaludin menerangkan, Baitul Khairaat adalah dua kata yang terambil dari Alquran. “Bayt” yang dalam Alquran dapat bermakna pusat kegiatan ibadah, rumah atau tempat melakukan aktifitas ibadah shalat dan dakwah dan tempat yang penuh kemuliaan. Dalam pemaknaan perspektif Islam, “bayt” dimaknai sebagai tempat untuk berteduh, berlindung, berbagi dan belajar. Tempat yang di dalamnya terjadi suatu interaksi dan komunikasi sebagaimana dalam suatu keluarga besar.

Menurutnya, sebagai sebuah keluarga besar, jamaah masjid ini diharapkan mengedepankan toleransi untuk saling menjaga, menghargai dan menghormati. Sehingga setiap personal di dalamnya akan selalu memegang prinsip untuk hidup saling menopang demi keberlangsungannya.

Selajutnya jelas Awaludin, kata “Alkhairaat” dalam Alquran disebut sebanyak 9 tempat. Ia dapat berarti keutamaan, kebenaran dan keadilan. “Alkhairaat” juga bermakna segala bentuk kebaikan yang dapat dilakukan oleh setiap orang tanpa melihat strata sosial, strata ekonomi, pangkat dan golongan sesuai kemampuannya.

“Terinspirasi dari kemuliaan Baitullah di Makkah sebagai pusat dan kiblat bagi umat Islam dalam beribadah, Baitul Maqdis yang merupakan sebutan Masjid al-Aqsa sebagai kiblat pertama umat Islam yang penuh keberkahan sarat dengan sejarah perjuangan dakwah para nabi dan rasul,” jelasnya.

Menurutnya, masjid ini adalah kebanggaan masyarakat Sulteng, simbol perjuangan menuju kemajuan peradaban serta kesetaraan. Kekokohan strukturnya merupakan simbol kekokohan untuk pemersatu umat.

“Maka tepatlah kalau pembangunan masjid yang megah ini memegang prinsip dari bapak Gubernur H Rusdi Mastura ‘Gerak Cepat Menuju Sulawesi Tengah Lebih Sejahtera dan Lebih Maju’,” ujar Awaludin.

Dia menerangkan lagi, dilandasi dari semangat Rasulullah ketika membangun Masjid Nabawi di Madinah: Masjid Raya Baitul Khairaat akan bertekad menjadi pusat syiar peradaban Islam, pusat penguatan keimanan dan ketaqwaan, sekaligus menjadikan model masjid di Indonesia dalam mensejahterakan umat Islam, dalam aktifitas ekonomi dan bisnis berbasis syariah.

Kemudian, kehadiran Masjid Baitul Khairaat sebagai bukti perjuangan yang penuh semangat tanpa mengenal lelah, menginspirasi masyarakat Sulteng untuk selalu berkarya. Semangat untuk terus maju dan tidak patah walau diuji dengan bencana, sebab itulah takdir Allah untuk menjadikan umat yang tangguh dan semakin kuat.

Pemerintah berharap, Masjid Baitul Khairaat akan selalu memberikan rasa khusyu’ dalam beribadah, membimbing umat untuk saling peduli sehingga hidup tenteram dan sejahtera. Sebagaimana Baitullah yang selalu dimuliakan karena fungsi yang diisyaratkan Alquran.

“Masjid Baitul Khairaat keberadaannya akan selalu memberikan inspirasi kepada setiap orang yang beriman agar selalu berusaha semaksimal mungkin meraih cita-citanya. Meraih keridhaan Allah untuk selalu memberikan motivasi dalam meraih prestasi dan kemajuan sains dan teknologi,” imbuhnya.

Reporter: Irma/Editor:Nanang