PALU – Pihak DPRD Kota Palu mengaku dilema untuk mempertanyakan pembangunan kembali Pasar Masomba, pasca dilalap api, beberapa waktu lalu. Pasalnya, 80 persen lahan di pasar tersebut adalah milik masyarakat/pedagang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sendiri hanya memiliki lahan sebesar 20 persen.
“Jadi kami belum tahu kejelasan pembangunannya,” kata Ketua Fraksi PKB, DPRD Kota Palu, H. Alimuddin Alibau, Kamis (14/09).
Menurutnya, perlu ada pembicaraan antara masyarakat pemilik lahan dengan Pemkot.
Dia menambahkan, Masomba adalah salah satu pasar yang sudah lama beroperasi. Meski demikian, dirinya mengaku tidak mengerti seluk beluk terbentuknya pasar tersebut.
Sementara Anggota Komisi B DPRD Kota Palu, H. Efendi menyarankan agar lebih fokus mengusulkan Pasar Tatanga sebagai pusat penjualan barang bekas atau penjual cakar. Karena salama ini penjual cakar di Kota Palu sendiri sudah menjamur kemana-mana, dan tidak ada pengawasan yang serius dari pemerintah.
“Kemarin saya sempat studi banding di daerah lain, disana itu penjual cakarnya dipusatkan di satu tempat,” tandasnya. (YUSUF)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.