PALU – Dalam rangka memperingati Bulan Peduli Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month), Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (FK Untad) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Sharing Session With the Expert: Cegah dan Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini”, di Aula Baru FK Untad, Jumat (31/10).
Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber utama, yakni dr. Yusfitaria Alvina, Sp.B, Subsp. Onk(K), MARS, M.Kes., dan dr. Gina Andyka Hutasoit, M.Biomed, Sp.PA., yang memberikan edukasi terkait kanker payudara dan kanker serviks kepada peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.
Kegiatan itu merupakan bentuk komitmen, FK Untad dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam bidang edukasi dan pengabdian masyarakat di sektor kesehatan.
Dalam pemaparannya, dr. Yusfitaria Alvina menjelaskan bahwa kanker payudara (Ca mammae) merupakan keganasan yang berasal dari sel kelenjar atau saluran kelenjar payudara.
Yusfitaria menegaskan, bahwa faktor risiko utama kanker payudara meliputi faktor genetik, pola hidup tidak sehat, konsumsi makanan berlemak jenuh, obesitas, serta usia melahirkan dan menopause.
“Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga berat badan ideal, berolahraga minimal dua kali seminggu, dan melakukan pemeriksaan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Gina Andyka Hutasoit memaparkan materi mengenai kanker serviks, yaitu keganasan yang berasal dari sel-sel leher rahim (serviks) dan merupakan jenis kanker nomor dua terbanyak diderita perempuan di dunia. Berdasarkan data tahun 2022, terdapat 36.964 kasus baru dengan angka kematian mencapai 20.708 jiwa di Indonesia.
Ia menuturkan bahwa penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Jika tidak ditangani, infeksi ini dapat menyebabkan displasia serviks, yaitu pertumbuhan sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.
“Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan melalui vaksinasi HPV dan pemeriksaan pap smear secara berkala untuk mendeteksi perubahan sel sejak dini,” jelasnya.
Usai sesi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara peserta dan pemateri. Selain sesi edukasi, panitia juga menyediakan pemeriksaan laboratorium gratis, konsultasi dokter spesialis, serta pembagian souvenir, e-sertifikat, dan doorprize menarik bagi peserta yang hadir. **

