PALU – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Profesor Lukman Thahir mengapresiasi Menteri Agama Profesor Nasaruddin Umar atas peningkatan pelayanan haji tahun 2025 kepada umat Islam di Tanah Air.

Profesor Lukman menilai Menag Profesor Nasaruddin Umar berhasil melakukan terobosan peningkatan kualitas pelayanan haji di antaranya meliputi pelayanan informasi haji berbasis aplikasi digital “Haji Pintar 2”. Aplikasi ini terintegrasi dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) secara online dan real time.

“Ini tentu sangat memudahkan umat Islam di Tanah Air untuk mengakses informasi terkait dengan pelaksanaan ibadah haji,” ucap Profesor Lukman.

Kata Profesor Lukman, melalui aplikasi haji pintar kedua, jamaah calon haji dapat mengakses informasi mengenai jadual penerbangan, layanan transportasi darat, rute jamaah haji, akomodasi Makkah dan Madinah, katering Makkah dan Madinah serta di Arafah Mina, informasi kesehatan, sms center, manasik, posisi jamaah dan petugas, dan informasi penting lainnya.

Jamaah juga dapat mengecek keberangkatan berdasarkan porsi. Aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan fitur preview akomodasi, sehingga dapat diketahui wilayah, foto hotel, nomor hotel kamar serta fasilitas hotel lainnya. Serta fitur tracking, yang mana keluarga yang ada di Tanah Air dapat mengetahui posisi keluarganya yang sedang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi atau sedang bertugas melayani jamaah haji di Arab Saudi, demikian juga keberadaan jamaah dapat dipantau oleh petugas lewat website.

Upaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap jamaah calon haji Tanah Air, Menurut Profesor Lukman, diperkuat dengan komitmen pelayanan haji yang lebih transparan dan mudah diakses.

Komitmen ini ditandai dengan “Manifesto Suci Haji 2025” yang digagas oleh Menag Profesor Nasaruddin Umar. Manifesto Suci Haji 2025 yaitu komitmen moral untuk menjaga kesucian ibadah haji melalui pelayanan yang profesional, bersih, dan transparan.

Komitmen ini menekankan agar semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji untuk menjadikan penyelenggaraan ibadah haji yang terbaik. Jangan pernah ada yang membisniskan jemaah haji. Karena ini merupakan hajat besar dalam penyelenggaraan rukun Islam yang kelima.

Profesor Lukman juga mengapresiasi Menag yang menekankan kepada semua stakeholder yang terkait dengan pelayanan haji, agar memperkuat komunikasi dan koordinasi yang cepat dan menyeluruh agar setiap persoalan di lapangan bisa segera direspon. Hal ini agar semua isu-isu yang berkembang di seluruh lokasi harus otomatis akan online dengan Amirul Hajj. Jadi tidak ada satu isu yang tidak diketahui oleh anggota Amirul Hajj.

Reporter : Nanang IP/**