PALU – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama dan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) menjalin kerja sama dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), untuk mencegah perubahan fungsi lahan dan hutan dalam kawasan lindung.

Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman Thahir, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung upaya BBTNLL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam menjaga dan melestarikan TNLL melalui pendekatan akademik dan pemberdayaan masyarakat.

“UIN Datokarama akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk membantu pengelolaan TNLL sebagai laboratorium alam dan pusat pendidikan konservasi keanekaragaman hayati,” kata Lukman Thahir dalam pertemuan bersama Kepala BBTNLL, Titik Wurdaningsih, di Rektorat UIN Datokarama Palu, Selasa (6/5).

Kerja sama ini mencakup kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan potensi hutan sebagai destinasi wisata edukatif. Dalam pelaksanaannya, UIN Datokarama akan melibatkan dosen, mahasiswa, serta menggandeng aktivis dan pemerhati lingkungan.

“Keberlanjutan hidup manusia erat kaitannya dengan pengelolaan hutan dan lahan yang berkualitas. Oleh karena itu, kami ingin membangun kesadaran kolektif untuk menjaga TNLL,” ujar Lukman.

Sementara itu, Kepala BBTNLL, Titik Wurdaningsih, mengapresiasi dukungan UIN Datokarama terhadap perlindungan dan pengembangan kawasan Lore Lindu yang terletak di wilayah Kabupaten Sigi dan Poso.

Ia menyebutkan kerja sama ini sejalan dengan target nasional dalam upaya pengurangan emisi akibat deforestasi dan degradasi lahan (REDD+) serta pencapaian Indonesia FOLU Net Sink 2030.

“Kami berharap kolaborasi ini memperkuat pelestarian kawasan Lore Lindu melalui pendekatan ilmiah dan partisipatif,” kata Titik.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor UIN didampingi Wakil Rektor II, Prof. Hamlan. Sementara Kepala BBTNLL hadir bersama sejumlah pejabat teknis seperti Tasliman (Kabid Teknis Konservasi), Birgitta K. Pritta (Penyuluh Kehutanan), Ade N. Hasibuan (Pengendali Ekosistem Hutan), dan Farid H. Antogia (Penyuluh Kehutanan). **

Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin