Wali Kota Palu Tampung Aspirasi Warga Palupi

oleh -
FOTO: HUMAS PEMKOT PALU

PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menggelar pertemuan dengan warga Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Ahad (03/07), guna mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi masyarakat setempat.

Tiba di gedung serbaguna Jelurahan Palupi, Hadianto disambut Lurah Palupi dan Camat Tatanga serta sejumlah tokoh dan masyarakat setempat.

Hadianto mengawali pertemuan dengan pemaparan singkat sejumlah program, antara lain, setiap Sabtu-Ahad turun ke kelurahan dan desa untuk menyerap dan mendengarkan aspirasi warga.

“Setiap Sabtu dan Ahad, saya turun lapangan mengidentifikasi secara langsung keluhan warga yang luput dari perhatian pemerintah, termasuk di Kelurahan Palupi ini,” katanya.

Sebenarnya, kunjungan ke Palupi sudah terjadwal beberapa bulan lalu, namun waktu itu ia kurang sehat.

“Silahkan sampaikan kepada saya, agar sesuatu yang mis bisa langsung saya luruskan, kita saling mendengarkan,” katanya.

Untuk keluhan warga, kata dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sudah menyiapkan website aplikasi “Lapor Wali Kota” yang bisa diakses kapan saja.

Acara yang berlangsung tidak kurang dua jam itu benar-benar dimanfaatkan para ketua RW/RT, majelis taklim dan ibu-ibu PKK kelurahan Palupi untuk menyampaikan uneg-unegnya.

Ibu Harmani, misalnya. Anggota Majelis Taklim Al Muhajirin ini meminta solusi terkait rumah warga yang tidak ditinggali lagi dan sudah ditumbuhi rumput dan pepohonan liar.

Lain halnya dengan Ridwan. Ketua RT 01 RW 06 itu menyoroti pemukiman di lingkungannya, BTN Puskud sebagian belum diaspal, air sumur bor yang berbau serta pengelolaan sampah.

Senada dengan Ridwan, Ketua RW 06, Fathi Mascati meminta kepada wali kota agar tidak mempersulit warga dengan menggunakan aplikasi.

“Karena tidak semua warga paham, juga jangan mengarahkan warga melakukan pembayaran tunai ke kantor Dinas Lingkungan Hidup,” katanya.

Selain itu, ia meminta wali kota untuk membangun Kantor Kelurahan Palupi yang baru, karena yang ditempati saat ini hanya bekas kantor koperasi milik BKM.

Abdullah, Ketua RW 05, mengeluhkan alat pencacah sampah dan sejumlah sarana prasarana pendukung lainnya yang masih dibutuhkan untuk mendukung program bank sampah di Kelurahan Palupi.

Ridwan Laki, Ketua RT 05 RW 07 meminta wali kota untuk memberikan apresiasi kepada warga yang taat membayar retribusi sampah dan kelompok warga yang mendukung program pemerintah, serta perbaikan drainase yang juga menjadi salah satu sumber konflik warga.

Nasaruddin Abd Kadir, Ketua RT 05 RW 03 menyoal kinerja developer yang tidak menyiapkan ruang terbuka hijau, sarana fasilitas umum, yang pada akhirnya lingkungan terlihat semrawut tidak tertata dengan baik.

“Coba kita lihat bersama, kabel PLN tertumpu di atas bumbungan rumah warga. itu berbahaya,” katanya.

Ia juga menyoroti mobil dum truck bermuatan pasir yang saban hari lalu lalang di pemukiman dengan ruas jalan yang sempit.

Perkasih, Ketua RT 04 RW 02 mengaku masih sering melihat warga Palupi yang melempar sampah di sekitar masjid Nur Addin Al Fatah.

Imam masjid sekaligus sebagai Ketua DMI Kecamatan Tatanga itu meminta camat memperhatikan hal tersebut, mengingat lokasi masjid itu masuk wilayah Kelurahan Tavanjuka.

Di tempat yang sama, Uspiah M. Mardjanu, mengeluhkan keberadaan drainase. Menurutnya, sejak pertama hingga saat ini kompleks pemukimannya tidak dibuatkan drainase.

“Jika musim hujan, beberapa rumah warga terendam banjir,” katanya.

Hadianto berjanji akan menindaklanjuti dan menyelesaikannya satu persatu aspirasi warga tersebut, sebelum masa jabatannya selesai.

Turut hadir mendampingi, Sekretaris Dinas PU Ismayadin, Kadis Perkim Zulkifli, Kepala Bapeda Arfan, Kepala BPKD Hajar, Kabid DLH Hisyam Baba, serta pihak terkait lainnya.

Reporter : Hamid Editor : Rifay